Tel Aviv (ANTARA) - Israel tidak akan menghalangi kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza, namun tidak akan menyetujui gencatan itu tanpa pembebasan sandera, kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu.
“Saya perjelas kepada masyarakat internasional bahwa tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan orang-orang yang disandera. Ini tidak akan terjadi. Ini adalah kebijakan pemerintah Israel, dan saya menyambut baik fakta bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden beberapa hari lalu menegaskan tetap pada sikap yang sama,” kata Netanyahu mengawali rapat kabinet.
Dia juga mengatakan bahwa kemungkinan kesepakatan tersebut dihalangi oleh Hamas, bukan Israel.
“Tuntutan ekstrem Hamas bertujuan untuk mengakhiri perang dan membiarkan Hamas tetap utuh, memastikan kelangsungan hidupnya, rehabilitasi serta kemampuan untuk membahayakan warga negara dan tentara kami," katanya.
"Mematuhi tuntutan Hamas akan memungkinkan mereka mengulangi kejahatan seperti serangan 7 Oktober, lagi dan lagi".
Tentara Israel telah menghancurkan 19 dari 24 batalyon Hamas, termasuk komandan senior mereka, meniadakan rumah sakit Shifa dalam enam bulan perang di Jalur Gaza dan terus menghancurkan infrastruktur bawah tanah kelompok tersebut, kata Netanyahu.
“Selangkah lagi kami menang,” ucap PM.
Sumber: Sputnik
Baca juga: UNICEF bilang sebanyak 13.000 lebih anak di Gaza terbunuh
Baca juga: Komandan IRGC tewas dalam serangan rudal di Suriah
Baca juga: Israel tangkap saudari pemimpin Hamas
Baca juga: Pasukan Israel deteksi benda udara mencurigakan di Kota Eilat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel tak akan setujui gencatan senjata tanpa pembebasan sandera
“Saya perjelas kepada masyarakat internasional bahwa tidak akan ada gencatan senjata tanpa pembebasan orang-orang yang disandera. Ini tidak akan terjadi. Ini adalah kebijakan pemerintah Israel, dan saya menyambut baik fakta bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden beberapa hari lalu menegaskan tetap pada sikap yang sama,” kata Netanyahu mengawali rapat kabinet.
Dia juga mengatakan bahwa kemungkinan kesepakatan tersebut dihalangi oleh Hamas, bukan Israel.
“Tuntutan ekstrem Hamas bertujuan untuk mengakhiri perang dan membiarkan Hamas tetap utuh, memastikan kelangsungan hidupnya, rehabilitasi serta kemampuan untuk membahayakan warga negara dan tentara kami," katanya.
"Mematuhi tuntutan Hamas akan memungkinkan mereka mengulangi kejahatan seperti serangan 7 Oktober, lagi dan lagi".
Tentara Israel telah menghancurkan 19 dari 24 batalyon Hamas, termasuk komandan senior mereka, meniadakan rumah sakit Shifa dalam enam bulan perang di Jalur Gaza dan terus menghancurkan infrastruktur bawah tanah kelompok tersebut, kata Netanyahu.
“Selangkah lagi kami menang,” ucap PM.
Sumber: Sputnik
Baca juga: UNICEF bilang sebanyak 13.000 lebih anak di Gaza terbunuh
Baca juga: Komandan IRGC tewas dalam serangan rudal di Suriah
Baca juga: Israel tangkap saudari pemimpin Hamas
Baca juga: Pasukan Israel deteksi benda udara mencurigakan di Kota Eilat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel tak akan setujui gencatan senjata tanpa pembebasan sandera