Kupang (Antara NTT) - Puluhan pengusaha dari berbagai negara di Eropa yang tergabung dalam `Rally Blue Water` dijadwalkan akan mengunjungi provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada akhir Oktober 2012.
"Para pengusaha yang datang menggunakan puluhan kapal layar itu akan menjadikan Kupang sebagai `entry point`, sebelum mengunjungi beberapa destinasi wisata," kata Kepala Seksi Produk Wisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Eden Klakik di Kupang, Rabu.
"Saat ini mereka sedang mengurus dokumen perjalanan di Darwin. Setelah semua dokumen siap, panitia akan menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi NTT tentang jadwal kedatangan mereka,"katanya.
Para peserta akan berada di Kupang untuk beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi di NTT.
Menurut dia, berapa destinasi yang akan disinggahi di wilayah yang berbatasan laut dengan Negara Australia dan berbatasan darat dengan Negara Timor Leste itu, masih akan dikonfirmasi lebih lajut setelah jadwal kedatangan peserta ditetapkan.
Tetapi dua destinasi yang sudah pasti disinggahi adalah Kupang dan Labuan Bajo di ujung Barat Pulau Flores, karena mereka juga ingin melihat binatang langka Komodo, penghuni Taman Nasional Komodo (TNK), kata Eden Klakik.
Dia mengatakan, kumpulan para pengusaha dari Eropa ini, juga akan melihat peluang bisnis di NTT, terutama pada daerah-daerah yang memiliki potensi wisata yang menjanjikan.
Di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat misalnya, para pengusaha tentu berkeinginan untuk berinvestasi seperti menyediakan penginapan bagi para tamu atau usaha pariwisata lainnya.
Pemerintah kata dia, akan menyediakan berbagai informasi penting tentang potensi investasi di NTT untuk disampaikan kepada para pengusaha.
Dia berharap, dari puluhan penguhasa ini ada beberapa diantaranya yang berminat menanamkan investasi di daerah ini, agar bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah.
Mengenai lama tinggal di NTT, dia mengatakan, para pengusaha ini dijadwalkan akan berada di NTT selama sekitar dua pekan.
"Para peserta menginginkan lebih lama di Labuan Bajo tetapi semuanya tergantung peserta. Lebih lama akan lebih baik karena bisa berdampak untuk masyarakat NTT," katanya.
Apalagi, pengalaman dua tahun lalu ketika peserta `Rally Blue Water` tiba di NTT, rata-rata menghabiskan uang Rp4-5 juta per hari, kata Kleden Klakik.
"Para pengusaha yang datang menggunakan puluhan kapal layar itu akan menjadikan Kupang sebagai `entry point`, sebelum mengunjungi beberapa destinasi wisata," kata Kepala Seksi Produk Wisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Eden Klakik di Kupang, Rabu.
"Saat ini mereka sedang mengurus dokumen perjalanan di Darwin. Setelah semua dokumen siap, panitia akan menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi NTT tentang jadwal kedatangan mereka,"katanya.
Para peserta akan berada di Kupang untuk beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi di NTT.
Menurut dia, berapa destinasi yang akan disinggahi di wilayah yang berbatasan laut dengan Negara Australia dan berbatasan darat dengan Negara Timor Leste itu, masih akan dikonfirmasi lebih lajut setelah jadwal kedatangan peserta ditetapkan.
Tetapi dua destinasi yang sudah pasti disinggahi adalah Kupang dan Labuan Bajo di ujung Barat Pulau Flores, karena mereka juga ingin melihat binatang langka Komodo, penghuni Taman Nasional Komodo (TNK), kata Eden Klakik.
Dia mengatakan, kumpulan para pengusaha dari Eropa ini, juga akan melihat peluang bisnis di NTT, terutama pada daerah-daerah yang memiliki potensi wisata yang menjanjikan.
Di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat misalnya, para pengusaha tentu berkeinginan untuk berinvestasi seperti menyediakan penginapan bagi para tamu atau usaha pariwisata lainnya.
Pemerintah kata dia, akan menyediakan berbagai informasi penting tentang potensi investasi di NTT untuk disampaikan kepada para pengusaha.
Dia berharap, dari puluhan penguhasa ini ada beberapa diantaranya yang berminat menanamkan investasi di daerah ini, agar bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah.
Mengenai lama tinggal di NTT, dia mengatakan, para pengusaha ini dijadwalkan akan berada di NTT selama sekitar dua pekan.
"Para peserta menginginkan lebih lama di Labuan Bajo tetapi semuanya tergantung peserta. Lebih lama akan lebih baik karena bisa berdampak untuk masyarakat NTT," katanya.
Apalagi, pengalaman dua tahun lalu ketika peserta `Rally Blue Water` tiba di NTT, rata-rata menghabiskan uang Rp4-5 juta per hari, kata Kleden Klakik.