Kupang (ANTARA News NTT) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghibahkan keramba jaring apung untuk mendukung budi daya ikan di perairan Mulut Seribu, Kabupaten Rote Ndao, yang dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Menteri Susi sudah berjanji menghibahkan keramba jaring apung untuk membantu budi daya ikan di Mulut Seribu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto kepada Antara di Kupang, Sabtu (9/2).
Ganef mengatakan keramba jaring apung tersebut akan didatangkan dari Pangandaran, Jawa Barat, setelah Menteri KKP Susi Pudjiastuti bertemu dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Jakarta, beberapa waktu lalu..
"Keramba jaring apung ini sangat bagus untuk mendukung budi daya ikan kerapu yang telah ditebarkan benihnya pada November 2018 dan beberapa jenis ikan lainnya di perairan Mulut Seribu," kata mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu.
Ganef optimistis bahwa budi daya ikan kerapu di Mulut Seribu akan memberikan hasil yang baik karena didukung kondisi alam yang memungkinkan untuk bisa dipanen saat musim barat atau cuaca buruk.
Di lokasi budi daya tersebut, nantinya juga akan diintegrasikan dengan sektor pariwisata berupa pengembangan objek wisata alam dan bahari yang eksklusif oleh pemerintah provinsi agar bisa sejajar dengan Raja Ampat di Papua Barat.
Baca juga: Wisata Mulut Seribu diintegrasikan dengan budidaya kerapu
Baca juga: Panen budidaya ikan di Mulut Seribu pada Juni 2019
"Menteri Susi sudah berjanji menghibahkan keramba jaring apung untuk membantu budi daya ikan di Mulut Seribu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Ganef Wurgiyanto kepada Antara di Kupang, Sabtu (9/2).
Ganef mengatakan keramba jaring apung tersebut akan didatangkan dari Pangandaran, Jawa Barat, setelah Menteri KKP Susi Pudjiastuti bertemu dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Jakarta, beberapa waktu lalu..
"Keramba jaring apung ini sangat bagus untuk mendukung budi daya ikan kerapu yang telah ditebarkan benihnya pada November 2018 dan beberapa jenis ikan lainnya di perairan Mulut Seribu," kata mantan Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP NTT itu.
Ganef optimistis bahwa budi daya ikan kerapu di Mulut Seribu akan memberikan hasil yang baik karena didukung kondisi alam yang memungkinkan untuk bisa dipanen saat musim barat atau cuaca buruk.
Di lokasi budi daya tersebut, nantinya juga akan diintegrasikan dengan sektor pariwisata berupa pengembangan objek wisata alam dan bahari yang eksklusif oleh pemerintah provinsi agar bisa sejajar dengan Raja Ampat di Papua Barat.
Baca juga: Wisata Mulut Seribu diintegrasikan dengan budidaya kerapu
Baca juga: Panen budidaya ikan di Mulut Seribu pada Juni 2019