Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mendampingi sebanyak 25 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bidang kuliner di Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan (food safety).
"Kuliner Kampung Ujung satu-satunya etalase kuliner milik Pemkab Manggarai Barat, tidak hanya kualitas makanan tapi juga cerminan hospitality lokal," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM (Disnakertranskopumkm) Manggarai Barat Theresia P Asmon di Labuan Bajo, Selasa, (11/6/2024).
Pendampingan kepada para pelaku UMKM kuliner, lanjut dia, merupakan tindak lanjut dari pembentukan satuan tugas (satgas) yang terdiri atas unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Manggarai Barat untuk menangani kuliner di Kampung Ujung Labuan Bajo.
"Memang pekerjaan yang tidak mudah karena pelaku kuliner yang ada di sana saat ini berasal dai latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda-beda," katanya.
Untuk meningkatkan kapasitas pelaku kuliner Kampung Ujung, pihaknya juga menggandeng lembaga pendidikan tinggi yakni Politeknik eLBajo Commodus untuk melakukan pelatihan sanitasi hygiene, pelayanan prima dan penyusunan Harga Pokok Produksi (HPP) dalam program pengabdian kepada masyarakat.
"Selanjutnya akan ada pendampingan peer to peer kepada pelaku di PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) terkait perhitungan HPP, sehingga setiap pelaku kuliner mengerti dan merilis harga di menu atau bukan karena ikut-ikutan seperti yang selama ini terjadi," katanya.
Ia menjelaskan skema pendampingan yang dilakukan nantinya secara berkelompok untuk mencari solusi dari setiap tantangan yang dihadapi pelaku kuliner dalam satu unit bisnis.
"Semoga nantinya Kuliner Kampung Ujung menjadi pilihan wisata kuliner yang diminati banyak tamu dan masyarakat lokal," katanya.
Sebelumnya Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan Pemkab Manggarai Barat membentuk satgas yang terdiri dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menangani biaya kuliner di Kampung Ujung Labuan Bajo yang dinilai mahal dan viral di media sosial (medsos).
Baca juga: Pemkab Mabar komitmen tangani rabies
Baca juga: Pemkab Mabar komitmen tangani rabies
"Besok kerja termasuk action plan, lalu OPD (organisasi perangkat daerah) siapkan data," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin (3/6).
Ia menjelaskan rapat internal pemerintah daerah hingga rapat bersama unsur Forkopimda Manggarai Barat telah dilakukan.
Baca juga: Sekda Mabar sebut pariwisata Labuan Bajo berkembang pesat
Baca juga: Pemda Mabar-Penertibkan pedagang pasar untuk kenyamanan wisatawan
Baca juga: Sekda Mabar sebut pariwisata Labuan Bajo berkembang pesat
Baca juga: Pemda Mabar-Penertibkan pedagang pasar untuk kenyamanan wisatawan
Dalam rapat tersebut, lanjut dia, para pedagang kuliner Kampung Ujung diwajibkan menyertakan harga setiap menu makanan dan minuman serta menyediakan timbangan digital untuk mengetahui berat ikan yang ingin dibeli konsumen. Hal ini diawasi oleh Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat.