Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Sales Sodo mengatakan pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo berkembang pesat.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo karena atas legacy beliau tahun 2018 sejak terbitnya Perpres Nomor 32 Tahun 2018 tentang BPOLBF, Labuan Bajo ini menjadi salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas yang luar biasa," kata Fransiskus Sales Sodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis, (6/6/2024).
Fransiskus Sales Sodo menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan makan malam dan pembukaan Komodo Travel Mart (KTM) kelima di Labuan Bajo.
Ia menjelaskan data statistik dari Bandara Komodo Labuan Bajo menunjukkan jumlah penumpang pesawat yang tiba di Labuan Bajo pada Mei 2024 berjumlah sekitar 43 ribu, tumbuh kurang lebih hampir 10 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2013.
"Pada 2013 itu di bulan yang sama jumlah penumpang pesawat kita kurang lebih sekitar 39,6 ribu, padahal di bulan yang sama pada tahun lalu kita punya event besar yaitu ASEAN Summit, tapi tahun ini dia masih tetap bertumbuh positif hampir kurang lebih 10 persen dan ini murni wisatawan, walaupun sebagian besarnya MICE (Meetings, Incentives, Conferences, dan Exhibitions)," katanya.
Ia juga menjelaskan pertumbuhan kunjungan wisatawan di Taman Nasional Komodo (TNK) juga bertumbuh cukup signifikan baik wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
"Dalam angka statistik kita terakhir hampir kurang lebih sekitar 35 persen sampai 40 persen pertumbuhan kunjungan ke TNK dan statistik pertumbuhan khusus untuk wisatawan asing cukup bagus, kalau di tahun lalu dia bertumbuhnya kurang lebih sekitar 45 persen proporsi atas seluruh kunjungan wisatawan, tahun ini sudah naik yang menjadi 50 persen proporsi wisatawan asing, khususnya di Taman Nasional Komodo," jelasnya.
Ia optimistis kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo dari waktu ke waktu semakin tinggi seiring perkembangan pariwisata dan kolaborasi seluruh pihak di daerah itu.
"Akan bisa mencapai proporsi sebelum kasus COVID-19 dimana di tahun 2019 proporsi wisatawan asing ke Taman Nasional Komodo Kurang lebih sekitar 65 persen-69 persen," katanya.
Terkait KTM kelima di Labuan Bajo, Fransiskus menyampaikan apresiasi dan kepada panitia yang sudah menginisiasi kegiatan dan menghadirkan buyer dan seller di bidang pariwisata ke Labuan Bajo.
Menurutnya, para buyer dari berbagai wilayah yang menjadi pasar wisatawan ke Labuan Bajo dan para seller yang merupakan tour operator dari berbagai daerah di NTT dapat lebih meningkatkan sektor pariwisata di NTT.
Baca juga: Wamenparekraf puji destinasi pariwisata di NTT
Baca juga: Wamenparekraf puji destinasi pariwisata di NTT
Menurutnya, pertumbuhan pariwisata yang begini cepat di Labuan Bajo dinilai menjadi hal yang membanggakan sekaligus tantangan dari sisi keberlanjutan pariwisata.
Baca juga: BPOLBF dorong warga-pengelola hotel kolaborasi manfaatkan ruang publik
Baca juga: BPOLBF dorong warga-pengelola hotel kolaborasi manfaatkan ruang publik
"Daerah kita dengan space (ruang) yang sangat terbatas dengan peningkatan jumlah investasi yang cukup signifikan ditambah dengan kunjungan wisatawan yang sangat signifikan dengan ketersediaan space yang sangat terbatas ini, menjadi tantangan juga buat kami terutama dari aspek tata ruang, hospitality, sumber daya manusia, masyarakat adat dan lain sebagainya," katanya.