Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan edukasi kepada nelayan dan penyuluh perikanan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tentang pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut BMKG lewat Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN).

"SLCN konsepnya memberikan informasi dalam pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut BMKG," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga di Kupang, Sabtu, (22/6/2024).

Kegiatan SLCN 2024 itu diberikan kepada 105 peserta yang terdiri dari 10 orang Penyuluh Perikanan Kabupaten Flores Timur dan 95 orang nelayan tangkap dari Kabupaten Flores Timur.

Edukasi itu telah dilaksanakan pada Kamis (20/6) di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur.

Yandri menjelaskan kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait layanan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG.

Selain itu, ada pula penyampaian informasi terkait prakiraan lokasi ikan yang berasal dari BMKG dan Peta Potensi Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Jadi materi yang disampaikan dibagi menjadi dua, pertama informasi cuaca maritim dan kedua tentang Ina-WIS serta cara membaca informasi maritim," ucapnya.

Menurutnya, kedua materi tersebut perlu diketahui oleh penyuluh perikanan dan nelayan tangkap.

Baca juga: Hujan berpotensi guyur mayoritas wilayah, menurut BMKG

Jika para nelayan dapat membaca informasi cuaca maritim yang BMKG, maka hasil tangkap ikan pun bisa ditingkatkan.

Baca juga: Dua bandara di NTT terdampak sebaran abu vulkanik erupsi Lewotobi

Selain itu meningkatkan keamanan para nelayan jika akan melaut karena melihat informasi cuaca maritim dan mengurangi angka kecelakaan kapal.*

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024