Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengharapkan pameran dan pentas seni mengenang kebaikan Suster Virgula, SSpS rasul kaum kusta difabel dan terlantar di Labuan Bajo dapat menunjukkan potensi nilai-nilai budaya serta kekayaan intelektual yang ada di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). 
 
"Ini menunjukkan kita ingin memberikan nilai tambah pada budaya yang kita miliki dan bisa kita terapkan pada produk-produk yang kita hasilkan," katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa, (25/6).
 
Pentas seni dan pameran dilaksanakan di Panti Asuhan St Damian, Binongko Labuan Bajo. Kegiatan diisi dengan penampilan dari Felix Edon, Anak-anak St Damian, Tatekind Art, dan Wela Rana, serta pameran UMKM hasil karya anak-anak penyandang disabilitas di St Damian. 
 
Ia menambahkan hasil karya yang ditampilkan dalam kegiatan itu pada akhirnya bisa memberikan kebanggaan dan menjadi sumber ekonomi yang dinilai bukan hanya mensejahterakan, tetapi bisa membuatnya lebih jauh yaitu pada Hak Kekayaan Intelektual. 
 
"Dan hal ini bisa dihasilkan dengan karya-karya yang kita miliki dan yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga bisa membantu mengembangkan usaha kita," katanya. 
 
Frans Teguh juga menambahkan agar kedepannya semangat Suster Virgula, SSpS tetap dikenang dan kegiatan ini dapat diselenggarakan menjadi sebuah kegiatan festival yang besar. 
 
“Barangkali semangat Suster Virgula Ssps ini, beberapa tahun ke depan bisa menjadi Festival Virgula yang mewartakan kepada dunia lebih luas dengan memberikan cara-cara yang lebih kreatif dengan tetap menjaga karakter atau keaslian, serta nilai-nilai yang telah ditanamkan Suster Virgula sebelumnya, dengan inilah kita bisa menerapkan nilai-nilai kebaikan pada dunia," kata Frans Teguh. 
 
Ketua panitia kegiatan Sr Lidwina mengungkapkan bahwa pameran dan pentas seni digelar untuk mengenang kembali kebaikan serta karya-karya Suster Virgula Schmitt, biarawati kelahiran Jerman yang adalah seorang misionaris Kongregasi Suster Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) yang telah melakukan karya kemanusiaannya di Manggarai sejak tahun 1965 hingga menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2022. 
 
“Acara yang diusung oleh panitia kecil ini adalah untuk mengenangkan kebaikan, mengenang kepahlawanan dari Suster Virgula, baik bagi kami semua maupun bagi generasi di masa yang akan datang, dia sudah pergi tetapi dia sudah menghasilkan begitu banyak orang yang bisa meneruskan karya keteladanan dan karya kemanusiaannya di seluruh dunia," katanya. 
 
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM (Disnakertranskopumkm) Manggarai Barat Theresia P Asmon menyebutkan pentas seni atau pameran tersebut dinilai sebagai ajang sumber inspirasi bagi semua orang terutama kaum muda. 
 
“Karena jika dilihat, ini bukan sekadar pameran kreatif, tetapi inilah energi yang coba disampaikan oleh keluarga St Damian kepada kita semua yang ada di sini, baik untuk pemerintah, kementerian, dan bagi kita semua yang hadir disini, bahwa keterbatasan ataupun kekurangan tidak menjadi hambatan atau tantangan untuk kita bisa berkreasi dan berkarya, terutama bagi diri sendiri, begitupun untuk kehidupan bermasyarakat. Dan inilah nilai yang ditunjukkan dan dibuktikan," katanya.


Baca juga: Pelaku UMKM sebut POTHP di Parapuar Labuan Bajo jadi ajang promosi

Baca juga: BPOLBF dorong peningkatan kapasitas pokdarwis kelola wisata mangrove

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024