Istanbul (ANTARA) - Rusia pada Kamis memperingatkan bahwa rencana Amerika Serikat (AS) untuk menempatkan rudal jarak jauh di Jerman dapat memicu "konfrontasi langsung" ala Perang Dingin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan pernyataan itu kepada lembaga penyiaran nasional Rusia Rossiya 1 setelah AS dalam KTT NATO di Washington, D.C. pada Rabu, (10/7/2024) mengumumkan rencananya untuk mulai mengerahkan rudal jelajah Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik ke Jerman secara berkala mulai 2026.
AS menyebut kehadiran rudal-rudal tersebut akan berfungsi sebagai pencegah.
Peskov mengatakan bahwa keputusan AS adalah untuk menekan Rusia meski berpotensi semakin mendekatkan kedua negara menuju Perang Dingin.
"Semua atribut Perang Dingin akibat konfrontasi langsung kembali muncul," kata dia.
Sebelumnya pada hari itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan Rusia telah mengantisipasi langkah tersebut dan akan membuat respons militer.
Perkembangan terbaru itu terjadi setelah lima anak di Kota Shebekino di Belgorod Oblast Rusia barat pada Kamis mengalami luka-luka setelah pesawat tanpa awak Ukraina menjatuhkan bahan peledak di halaman gedung apartemen bertingkat yang terdapat taman bermain, menurut Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam insiden tersebut sebagai "serangan teroris yang disengaja."
Ukraina pada Kamis mengatakan bahwa sebuah serangan dari Rusia menyebabkan kerusakan parah di kota pelabuhan selatan, Kherson, melukai seorang petugas penyelamatan layanan darurat kota dan seorang pegawai di dinas militer wilayah Kherson.
Banyak rumah dan infrastruktur mengalami kerusakan akibat serangan itu, menurut beberapa laporan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Militer AS kutuk peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara
Baca juga: Komandan IRGC tewas dalam serangan rudal di Suriah
Baca juga: Rusia jatuhkan lima rudal HIMARS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia: Rencana AS tempatkan rudal di Jerman bisa picu konfrontasi
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan pernyataan itu kepada lembaga penyiaran nasional Rusia Rossiya 1 setelah AS dalam KTT NATO di Washington, D.C. pada Rabu, (10/7/2024) mengumumkan rencananya untuk mulai mengerahkan rudal jelajah Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik ke Jerman secara berkala mulai 2026.
AS menyebut kehadiran rudal-rudal tersebut akan berfungsi sebagai pencegah.
Peskov mengatakan bahwa keputusan AS adalah untuk menekan Rusia meski berpotensi semakin mendekatkan kedua negara menuju Perang Dingin.
"Semua atribut Perang Dingin akibat konfrontasi langsung kembali muncul," kata dia.
Sebelumnya pada hari itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan Rusia telah mengantisipasi langkah tersebut dan akan membuat respons militer.
Perkembangan terbaru itu terjadi setelah lima anak di Kota Shebekino di Belgorod Oblast Rusia barat pada Kamis mengalami luka-luka setelah pesawat tanpa awak Ukraina menjatuhkan bahan peledak di halaman gedung apartemen bertingkat yang terdapat taman bermain, menurut Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengecam insiden tersebut sebagai "serangan teroris yang disengaja."
Ukraina pada Kamis mengatakan bahwa sebuah serangan dari Rusia menyebabkan kerusakan parah di kota pelabuhan selatan, Kherson, melukai seorang petugas penyelamatan layanan darurat kota dan seorang pegawai di dinas militer wilayah Kherson.
Banyak rumah dan infrastruktur mengalami kerusakan akibat serangan itu, menurut beberapa laporan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Militer AS kutuk peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara
Baca juga: Komandan IRGC tewas dalam serangan rudal di Suriah
Baca juga: Rusia jatuhkan lima rudal HIMARS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia: Rencana AS tempatkan rudal di Jerman bisa picu konfrontasi