Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mendistribusikan bantuan logistik bagi warga lima desa di Kecamatan Talibura yang terdampak abu vulkanik hasil erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
"Ada lima desa perbatasan yang ada di Kecamatan Talibura itu benar-benar terdampak dan sudah kami berikan bantuan antisipasi dampak abu vulkanik itu," kata Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka Johanes BC Putu Botha ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, (12/7/2024).
Ia menjelaskan lima desa di daerah perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Flores Timur itu yakni Desa Hikong, Timutawa, Udek Duen, Ojang, dan Kringa.
Distribusi bantuan didasarkan pada identifikasi bahwa kelima desa tersebut sangat terdampak abu erupsi, di antaranya ketiadaan air bersih dan sayuran untuk dikonsumsi karena telah tercemar dengan abu vulkanik.
Selain itu, warga pun mulai mengeluhkan beberapa gejala penyakit seperti batuk pilek, sesak napas, diare, dan gatal-gatal.
"Kerusakan sumber mata air, banyak yang tertutup abu vulkanik," ucapnya.
Atas identifikasi yang telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sikka, maka bantuan pun didistribusikan hingga Kamis (11/7).
Beberapa bantuan yang diberikan ke lima desa itu antara lain 93 boks masker, 81 dos mi instan, 81 dos air mineral kemasan, dan 7 lembar terpal untuk menutup sumber mata air
Selain itu, ada bantuan tujuh dos masker pada dua desa lain yang tidak terlalu terdampak erupsi.
"Ini bantuan segera," katanya.
Johanes menyampaikan koordinasi penanganan darurat bencana itu dipermudah karena adanya desa tangguh bencana yang telah terbentuk pada tiga desa perbatasan terdampak erupsi itu, yakni Desa Hikong, Kringa, dan Ojang.
Informasi dari BPBD Kabupaten Sikka pun telah tersampaikan hingga tingkat desa dan perorangan terkait imbauan kewaspadaan dampak erupsi.
"BPBD Kabupaten Sikka punya Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas 1 x 24 jam, dua shift, setiap hari, dan buka call center untuk segala kejadian bencana," katanya menerangkan.
Baca juga: PVMBG: Aktivitas gunung Lewotobi masih tinggi
Johanes pun berharap masyarakat dapat menggunakan masker yang telah dibagikan dan menghindari paparan abu vulkanik hasil erupsi.
Baca juga: BPBD Flotim salurkan logistik bagi warga rentan terdampak erupsi
Baca juga: Pejabat Bandara : Penerbangan Maumere batal karena utamakan keselamatan
Ia berharap peran aktif dari setiap unsur di desa untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan mandiri melakukan upaya mitigasi bencana.
"Ada lima desa perbatasan yang ada di Kecamatan Talibura itu benar-benar terdampak dan sudah kami berikan bantuan antisipasi dampak abu vulkanik itu," kata Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka Johanes BC Putu Botha ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, (12/7/2024).
Ia menjelaskan lima desa di daerah perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Flores Timur itu yakni Desa Hikong, Timutawa, Udek Duen, Ojang, dan Kringa.
Distribusi bantuan didasarkan pada identifikasi bahwa kelima desa tersebut sangat terdampak abu erupsi, di antaranya ketiadaan air bersih dan sayuran untuk dikonsumsi karena telah tercemar dengan abu vulkanik.
Selain itu, warga pun mulai mengeluhkan beberapa gejala penyakit seperti batuk pilek, sesak napas, diare, dan gatal-gatal.
"Kerusakan sumber mata air, banyak yang tertutup abu vulkanik," ucapnya.
Atas identifikasi yang telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sikka, maka bantuan pun didistribusikan hingga Kamis (11/7).
Beberapa bantuan yang diberikan ke lima desa itu antara lain 93 boks masker, 81 dos mi instan, 81 dos air mineral kemasan, dan 7 lembar terpal untuk menutup sumber mata air
Selain itu, ada bantuan tujuh dos masker pada dua desa lain yang tidak terlalu terdampak erupsi.
"Ini bantuan segera," katanya.
Johanes menyampaikan koordinasi penanganan darurat bencana itu dipermudah karena adanya desa tangguh bencana yang telah terbentuk pada tiga desa perbatasan terdampak erupsi itu, yakni Desa Hikong, Kringa, dan Ojang.
Informasi dari BPBD Kabupaten Sikka pun telah tersampaikan hingga tingkat desa dan perorangan terkait imbauan kewaspadaan dampak erupsi.
"BPBD Kabupaten Sikka punya Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas 1 x 24 jam, dua shift, setiap hari, dan buka call center untuk segala kejadian bencana," katanya menerangkan.
Baca juga: PVMBG: Aktivitas gunung Lewotobi masih tinggi
Johanes pun berharap masyarakat dapat menggunakan masker yang telah dibagikan dan menghindari paparan abu vulkanik hasil erupsi.
Baca juga: BPBD Flotim salurkan logistik bagi warga rentan terdampak erupsi
Baca juga: Pejabat Bandara : Penerbangan Maumere batal karena utamakan keselamatan
Ia berharap peran aktif dari setiap unsur di desa untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan mandiri melakukan upaya mitigasi bencana.