Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial khususnya berkaitan dengan informasi bohong atau hoaks.
“Kami akan usut pemilik akun aplikasi tiktok Kapal Terbang News yang telah menyebarkan berita bohong, yang sudah menyesatkan masyarakat,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Senin, (15/7/2024).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan informasi bohong di akun tiktok Kapal Terbang News yang memposting video editan dari foto tangkapan layar pada salah satu media daring nasional tvonenews.com tertanggal 12 Juli 2024 yang berisi adu domba antara Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang SIlitonga dengan mahasiswa yang berasal dari NTT.
Di tangkapan layar yang diduga sudah diedit tersebut bertuliskan Kapolda NTT : “Mahasiswa NTT itu SDM Rendah Percuma jauh-jauh kuliah di Jakarta tapi moral tidak ada hanya tahunya demo” lalu ditutup dengan pernyataan menurut anda gimana?.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan bahwa pihaknya sudah menanyakan langsung perihal berita tangkapan layar tersebut ke redaksi media daring nasional yang bersangkutan, tetapi pihak tvonenews.com menyatakan tidak pernah meliput bahkan membuat berita seperti yang disebar di media sosial tersebut.
“Postingan tersebut merupakan hoaks yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan untuk memprovokasi ormas Flobamora dan Aliansi Petir di Jakarta yang menggelar unjuk rasa berkaitan dengan polemik penerimaan calon taruna Polda NTT,” ujar dia.
Dia menambahkan bahwa penyebaran berita bohong atau hoaks dapat menimbulkan keresahan dan memicu konflik di tengah masyarakat, karena itu pihaknya akan menindak tegas setiap upaya penyebaran hoaks yang dapat merusak keharmonisan dan keamanan di NTT.
Baca juga: Polda NTT klaim 80 persen peserta seleksi catar Akpol merasa puas
Kabid Humas juga menambahkan bahwa selain penyebar berita bohong dari akun tiktok tersebut, pihaknya juga akan menindak pemilik media sosial yang turut menyebarkan berita hoaks tersebut.
Baca juga: Polda NTT bantah kurang prioritaskan putra NTT dalam proses pendaftaran Akpol
Baca juga: Pj Gubernur NTT sebut Polri banyak dukung peningkatan kesejahteraan warga
“Dengan adanya langkah tegas ini kami harapkan agar masyarakat khususnya di NTT bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah dia.
“Kami akan usut pemilik akun aplikasi tiktok Kapal Terbang News yang telah menyebarkan berita bohong, yang sudah menyesatkan masyarakat,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Senin, (15/7/2024).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan informasi bohong di akun tiktok Kapal Terbang News yang memposting video editan dari foto tangkapan layar pada salah satu media daring nasional tvonenews.com tertanggal 12 Juli 2024 yang berisi adu domba antara Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang SIlitonga dengan mahasiswa yang berasal dari NTT.
Di tangkapan layar yang diduga sudah diedit tersebut bertuliskan Kapolda NTT : “Mahasiswa NTT itu SDM Rendah Percuma jauh-jauh kuliah di Jakarta tapi moral tidak ada hanya tahunya demo” lalu ditutup dengan pernyataan menurut anda gimana?.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan bahwa pihaknya sudah menanyakan langsung perihal berita tangkapan layar tersebut ke redaksi media daring nasional yang bersangkutan, tetapi pihak tvonenews.com menyatakan tidak pernah meliput bahkan membuat berita seperti yang disebar di media sosial tersebut.
“Postingan tersebut merupakan hoaks yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan untuk memprovokasi ormas Flobamora dan Aliansi Petir di Jakarta yang menggelar unjuk rasa berkaitan dengan polemik penerimaan calon taruna Polda NTT,” ujar dia.
Dia menambahkan bahwa penyebaran berita bohong atau hoaks dapat menimbulkan keresahan dan memicu konflik di tengah masyarakat, karena itu pihaknya akan menindak tegas setiap upaya penyebaran hoaks yang dapat merusak keharmonisan dan keamanan di NTT.
Baca juga: Polda NTT klaim 80 persen peserta seleksi catar Akpol merasa puas
Kabid Humas juga menambahkan bahwa selain penyebar berita bohong dari akun tiktok tersebut, pihaknya juga akan menindak pemilik media sosial yang turut menyebarkan berita hoaks tersebut.
Baca juga: Polda NTT bantah kurang prioritaskan putra NTT dalam proses pendaftaran Akpol
Baca juga: Pj Gubernur NTT sebut Polri banyak dukung peningkatan kesejahteraan warga
“Dengan adanya langkah tegas ini kami harapkan agar masyarakat khususnya di NTT bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah dia.