Labuan Bajo (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus S Sodo mengimbau seluruh anak di daerah tersebut divaksin dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 yang dilaksanakan secara serentak mulai hari ini.
 
"Kepada seluruh masyarakat agar membawa anak yang berusia nol bulan sampai dengan tujuh tahun ke tempat pelaksanaan imunisasi baik di puskesmas, posyandu, kantor desa, sekolah, dan lain-lain yang sudah ditentukan," katanya di Labuan Bajo, Selasa, (23/7).
 
Ia menjelaskan Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu wilayah yang berisiko tinggi terjadinya penyakit polio.
 
Jika dilihat dari capaian pada tahun 2023, lanjut dia, imunisasi dasar lengkap pada bayi sebesar 45,07 persen, imunisasi baduta (bayi bawah dua tahun) lengkap mencapai sebesar 18,17 persen, dan pada BIAS (Bulan Imunisasi pada Anak Sekolah) mencapai sebesar 0,67 persen.
 
Sedangkan pada periode Januari-Juni tahun 2024 capaian imunisasi dasar lengkap pada bayi sebesar 11,84 persen, imunisasi baduta lengkap capaiannya sebesar 5,97 persen dan pada BIAS capaiannya sebesar 0,35 persen.
 
"Sementara untuk capaian vaksin polio sendiri diketahui capaiannya pada tahun 2023 sebesar 70,30 persen dan pada periode Januari-Juni tahun 2024 capaiannya sebesar 21,56 persen," katanya.
 
Fransiskus juga menjelaskan polio adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus tersebut nantinya akan merusak sistem saraf tubuh penderitanya sehingga dapat berisiko terjadi kelumpuhan, sulit bernapas, atau bahkan kematian.
 
Virus ditularkan oleh infeksi droplet dari mulut dan tenggorokan atau dari tinja penderita yang terinfeksi. Penularan, kata dia, terutama terjadi secara langsung yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar virus polio dan penyebaran air liur pasien melalui udara saat berbicara.
 
Virus polio yang masuk melalui mulut dan hidung memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan pelemahan otot dan kadang kelumpuhan.
 
Infeksi virus polio terjadi di dalam saluran pencernaan yang menyebar ke kelenjar limfa regional, sebagian kecil menyebar ke sistem saraf. Polio dapat menyerang pada semua kelompok umur, namun yang paling rentan adalah kelompok umur kurang dari tiga tahun.
 
"Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, dan sakit di tungkai dan lengan. Seseorang yang terinfeksi virus polio berisiko mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan terjadi dalam 7-21 hari setelah terinfeksi," katanya.
 
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Barat Adrianus Ojo mengatakan sebanyak 34.219  anak menjadi sasaran kegiatan PIN Polio tahun 2024 di daerah itu.
 
"Untuk memutus mata rantai penularan, pemerintah melaksanakan PIN dalam rangka penanggulangan polio. Untuk Provinsi NTT masuk dalam pelaksanaan PIN tahap dua yang dimulai pada tanggal 23 Juli 2024," katanya.
 
Ia menambahkan sebanyak 34.219 anak sasaran itu terdiri dari beberapa kategori usia yakni usia nol sampai 59 bulan sebanyak 22.079, usia lima sampai enam tahun sebanyak 6.481 anak, dan usia tujuh tahun sebanyak 5.659 anak.

Baca juga: Pewarta cilik ambil alih ANTARA terkait HAN
 
Sasaran terbanyak vaksin polio terdapat di wilayah kerja Puskesmas Labuan Bajo yakni sebanyak 8.147 orang, sedangkan sasaran yang paling sedikit terdapat di wilayah Puskesmas Ranggu yaitu sebanyak 902 orang.

Baca juga: Kemenkumham beri remisi hari anak bagi 20 anak NTT
 
Pelaksanaan PIN Polio, lanjut dia, akan dilaksanakan dalam dua tahap dan untuk pemberian dosis satu berlangsung selama tujuh hari yaitu pada tanggal 23-29 Juli 2024 dan pemberian dosis dua akan dilangsungkan tanggal 6-12 Agustus 2024.

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024