Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTT mencatat kinerja realisasi total belanja pemerintah baik itu anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) di daerah itu pada triwulan I 2024 tumbuh sebesar 8,12 persen year on year (yoy).
"Atau sebesar Rp10,02 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTT Agus Sistyo Widjajati dalam laporan perekonomian NTT di Kupang, Kamis, (25/7).
Dia mengatakan bahwa jumlah itu lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan I 2023 yang mana mencapai 8,80 persen yoy atau tercatat sebesar Rp9,27 triliun.
Artinya bahwa realisasi total belanja tersebut sedikit melambat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang disebabkan oleh melambatnya kinerja realisasi APBN dan APBD Kabupaten/Kota di NTT.
Kondisi yang demikian ujar dia seiring dengan terkontraksinya belanja modal di tengah periode Pemilu serta pencadangan dana Pilkada 2024.
Meskipun demikian kata dia, nominal realisasi tersebut mencapai 14,52 persen dari total anggaran, meningkat dibandingkan triwulan I tahun 2023 dengan realisasi sebesar 13,85 persen.
Sementara itu kata dia, realisasi belanja APBD provinsi NTT tercatat mengalami perbaikan yang didorong oleh peningkatan belanja operasi ditengah penyaluran tunjangan Hari Raya pada Mei lalu.
Di sisi lain, realisasi pendapatan pemerintah pada triwulan I 2024 tercatat terkontraksi sebesar -17,48 persen yoy dengan realisasi yang mencakup 12,75 persen dari total pagu.
Terkonstraksinya realisasi pendapatan seiring dengan masa transisi adaptasi penerapan kebijakan pelaporan penggunaan dana alokasi khusus (DAU) specific grant untuk meningkatkan governance.
Baca juga: Bank Indonesia sosialisasi kiat cegah pencucian uang di perbatasan RI-RDTL
Baca juga: BI bilang inflasi di NTT terkendali akibat sinergi semua pihak
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI catat realisasi total belanja APBD-APBN NTT tumbuh 8,12 persen yoy
"Atau sebesar Rp10,02 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTT Agus Sistyo Widjajati dalam laporan perekonomian NTT di Kupang, Kamis, (25/7).
Dia mengatakan bahwa jumlah itu lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan I 2023 yang mana mencapai 8,80 persen yoy atau tercatat sebesar Rp9,27 triliun.
Artinya bahwa realisasi total belanja tersebut sedikit melambat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang disebabkan oleh melambatnya kinerja realisasi APBN dan APBD Kabupaten/Kota di NTT.
Kondisi yang demikian ujar dia seiring dengan terkontraksinya belanja modal di tengah periode Pemilu serta pencadangan dana Pilkada 2024.
Meskipun demikian kata dia, nominal realisasi tersebut mencapai 14,52 persen dari total anggaran, meningkat dibandingkan triwulan I tahun 2023 dengan realisasi sebesar 13,85 persen.
Sementara itu kata dia, realisasi belanja APBD provinsi NTT tercatat mengalami perbaikan yang didorong oleh peningkatan belanja operasi ditengah penyaluran tunjangan Hari Raya pada Mei lalu.
Di sisi lain, realisasi pendapatan pemerintah pada triwulan I 2024 tercatat terkontraksi sebesar -17,48 persen yoy dengan realisasi yang mencakup 12,75 persen dari total pagu.
Terkonstraksinya realisasi pendapatan seiring dengan masa transisi adaptasi penerapan kebijakan pelaporan penggunaan dana alokasi khusus (DAU) specific grant untuk meningkatkan governance.
Baca juga: Bank Indonesia sosialisasi kiat cegah pencucian uang di perbatasan RI-RDTL
Baca juga: BI bilang inflasi di NTT terkendali akibat sinergi semua pihak
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI catat realisasi total belanja APBD-APBN NTT tumbuh 8,12 persen yoy