Kupang (ANTARA) - Grab yang merupakan perusahaan ride-hailing pertama yang hadir di Labuan Bajo menyelenggarakan Kota Masa Depan, sebuah program digitalisasi UMKM dan pelaku pariwisata lokal yang berfokus pada pada edukasi dan literasi.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Sabtu, program tersebut membantu UMKM untuk dapat langsung berjualan di platform digital sehingga bisa menjangkau konsumen, khususnya wisatawan di Labuan bajo dengan lebih mudah, cepat, dan luas.
"Sebagai bentuk upaya kami untuk memberdayakan UMKM dan pelaku pariwisata lokal, Grab berkolaborasi dengan pemerintah melalui digitalisasi dan pemanfaatan teknologi untuk keamanan pariwisata, salah satunya melalui Program Kota Masa Depan dan Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan," kata Chief of Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza Munusamy.
Program Kota Masa Depan di Labuan Bajo telah berlangsung sejak April 2024 diikuti oleh berbagai UMKM seperti kuliner, tenun, fashion, dan kriya.
Bersamaan dengan puncak acara Kota Masa Depan, Grab juga meluncurkan Pusat Keamanan dan Keselamatan Wisatawan di Labuan Bajo yang merupakan sebuah laman yang memberikan informasi lengkap kontak darurat, dapat diakses melalui aplikasi dan website Grab, diantaranya daftar sambungan telepon 24 jam khusus laporan terkait kekerasan seksual, SAPA 129, alamat kantor kepolisian dan kedutaan, daftar rumah sakit, dan Basarnas.
Melalui laman itu, pengguna dapat memesan layanan transportasi Grab secara otomatis saat mencari alamat kantor polisi atau rumah sakit yang ada dalam daftar kontak.
Tirza mengatakan Grab menjadi platform ride hailing pertama yang hadir di Labuan Bajo sejak beroperasinya GrabBike pada 2019 dan disusul layanan lainnya seperti GrabExpress, GrabFood, dan GrabMart.
Sejak itu, sudah ratusan pengemudi dan merchant telah menjadi mitra Grab dengan rata-rata pendapatan meningkat 150 persen terutama ketika pandemi.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo dorong peningkatan investasi melalui diseminasi kebijakan
Ia melanjutkan Grab akan terus mendukung pemerintah dan berkolaborasi untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas dengan memperkuat ekonomi daerah, memberikan peluang pendapatan melalui fleksibilitas kerja, sehingga masyarakat lokal memiliki kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan daya saing di era digital.
Baca juga: BPOLBF gelar forum bersama diaspora NTT di Jakarta dukung investasi
Ria, selaku manajer Nasi Se-Besek yang aktif berjualan di Grab di Labuan Bajo, menyampaikan usahanya meningkat semasa pandemi,l dari yang awalnya sepi menjadi puluhan order per hari setelah bergabung menjadi Mitra Merchant Grab.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Sabtu, program tersebut membantu UMKM untuk dapat langsung berjualan di platform digital sehingga bisa menjangkau konsumen, khususnya wisatawan di Labuan bajo dengan lebih mudah, cepat, dan luas.
"Sebagai bentuk upaya kami untuk memberdayakan UMKM dan pelaku pariwisata lokal, Grab berkolaborasi dengan pemerintah melalui digitalisasi dan pemanfaatan teknologi untuk keamanan pariwisata, salah satunya melalui Program Kota Masa Depan dan Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab untuk Wisatawan," kata Chief of Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza Munusamy.
Program Kota Masa Depan di Labuan Bajo telah berlangsung sejak April 2024 diikuti oleh berbagai UMKM seperti kuliner, tenun, fashion, dan kriya.
Bersamaan dengan puncak acara Kota Masa Depan, Grab juga meluncurkan Pusat Keamanan dan Keselamatan Wisatawan di Labuan Bajo yang merupakan sebuah laman yang memberikan informasi lengkap kontak darurat, dapat diakses melalui aplikasi dan website Grab, diantaranya daftar sambungan telepon 24 jam khusus laporan terkait kekerasan seksual, SAPA 129, alamat kantor kepolisian dan kedutaan, daftar rumah sakit, dan Basarnas.
Melalui laman itu, pengguna dapat memesan layanan transportasi Grab secara otomatis saat mencari alamat kantor polisi atau rumah sakit yang ada dalam daftar kontak.
Tirza mengatakan Grab menjadi platform ride hailing pertama yang hadir di Labuan Bajo sejak beroperasinya GrabBike pada 2019 dan disusul layanan lainnya seperti GrabExpress, GrabFood, dan GrabMart.
Sejak itu, sudah ratusan pengemudi dan merchant telah menjadi mitra Grab dengan rata-rata pendapatan meningkat 150 persen terutama ketika pandemi.
Baca juga: Imigrasi Labuan Bajo dorong peningkatan investasi melalui diseminasi kebijakan
Ia melanjutkan Grab akan terus mendukung pemerintah dan berkolaborasi untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas dengan memperkuat ekonomi daerah, memberikan peluang pendapatan melalui fleksibilitas kerja, sehingga masyarakat lokal memiliki kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan daya saing di era digital.
Baca juga: BPOLBF gelar forum bersama diaspora NTT di Jakarta dukung investasi
Ria, selaku manajer Nasi Se-Besek yang aktif berjualan di Grab di Labuan Bajo, menyampaikan usahanya meningkat semasa pandemi,l dari yang awalnya sepi menjadi puluhan order per hari setelah bergabung menjadi Mitra Merchant Grab.