Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyelenggarakan forum bersama diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Sarasehan, Networking Dinner, dan Pagelaran Budaya NTT, di Taman Mini Indonesia Indah guna mendukung promosi investasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah NTT.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga koordinasi BPH Migas tambah alokasi BBM atasi kelangkaan
Baca juga: BPOLBF-Kevikepan Labuan Bajo rilis travel pattern ziarah Katolik
Baca juga: Menparekraf minta BPOLBF-Polisi usut pungli di Pulau Kanawa
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF gelar forum bersama diaspora NTT di Jakarta dukung investasi
"BPOLBF terus berusaha untuk menghadirkan investasi dengan menggunakan skema kerja sama," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis, (22/8).
Dalam kegiatan tersebut hadir diaspora NTT yang berdomisili di Jakarta, baik dari perwakilan pemerintah, pengusaha, media, komunitas, maupun akademisi.
Frans Teguh menjelaskan kegiatan bertema "From Culture to Capital Investing in the Future For Better NTT" itu diharapkan dapat mengenalkan dan mendorong investasi yang berkelanjutan dan berkualitas di NTT.
"Saya ingin mengajak bapak-ibu diaspora agar bisa meningkatkan investasi di Labuan Bajo Flores dengan skema investasi berbasis masyarakat, peluang-peluang ini barangkali bisa dikerjasamakan," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pembicara utama menyampaikan total nilai realisasi investasi NTT pada tahun 2023 sebesar Rp5,2 triliun, dan sektor pariwisata merupakan salah satu kontributor terbesar dari 15 sektor penyumbang investasi yang ada di NTT.
Pencapaian investasi tu, kata Menparekraf, membuktikan NTT makin mengejar pertumbuhan ekonomi yang dinilai berkontribusi pada penerimaan negara, daerah, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.
"Untuk mewujudkan NTT yang maju perlu kolaborasi dari seluruh stakeholder termasuk bapak dan ibu Diaspora NTT di Jakarta maupun di manapun berada," katanya.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menyampaikan pemerintah berkomitmen untuk menyediakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung keberlanjutan serta kesejahteraan masyarakat lokal dengan mendorong pergerakan sektor lain yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pencapaian investasi di NTT hingga kuartal pertama 2024, terutama di sektor pariwisata menunjukkan hasil yang signifikan dan menjadi landasan kuat untuk terus menarik investasi berkualitas," katanya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, investor, dan masyarakat memaksimalkan potensi NTT untuk membangun masa depan NTT yang lebih cerah, dengan investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Kantor Perwakilan Daerah NTT Henry Donald Libriato Izaac mengajak semua diaspora yang hadir dapat berpikir bersama untuk mendesain suatu kebijakan yang dapat memberikan ruang investasi dan pengembangan pariwisata di Provinsi NTT.
"NTT adalah salah satu provinsi dengan sumber daya alam yang baik, melalui pintu masuk Labuan Bajo yang menjadi Destinasi Super Prioritas oleh pemerintah pusat, dengan forum ini kita semua bisa memberikan sumbangsih pikiran tentang bagaimana pariwisata NTT ke depannya," katanya.
Menurut dia, Labuan Bajo menjadi pintu masuk investasi dan diperlukan suatu ekosistem pariwisata di NT, dengan membangun rantai pasok dimana semua bahan makanan dan minuman bersumber dari wilayah NTT.
"Pemerintah harus membangun sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan," katanya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga koordinasi BPH Migas tambah alokasi BBM atasi kelangkaan
Baca juga: BPOLBF-Kevikepan Labuan Bajo rilis travel pattern ziarah Katolik
Baca juga: Menparekraf minta BPOLBF-Polisi usut pungli di Pulau Kanawa
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOLBF gelar forum bersama diaspora NTT di Jakarta dukung investasi