Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Yohanes Sentis mengharapkan kelompok tani (poktan) sawah tadah hujan penerima bantuan pompa air agar merawat dan menggunakan mesin itu dengan baik demi meningkatkan kesejahteraan dan produksi pertanian di daerah itu.
Baca juga: Bantuan pompa air Kementan cegah dampak buruk El Nino
"Sistem pompa ini bisa bantu mengangkat air ke saluran atau petak sawah, ini yang dilakukan di tahun 2024 terutama masuk musim kemarau ini, sehingga tetap ada tanam, ada peningkatan areal tanam, bila perlu ada areal tanam baru," katanya saat dihubungi dari Labuan Bajo, Rabu, (4/9).
Ia menambahkan Distan Kabupaten Matim telah menyalurkan sebanyak 24 unit mesin pompa air bagi petani sawah tadah hujan di 12 kecamatan di daerah itu.
"Sebanyak 24 pompa air sudah tersalurkan, lalu masuk minggu kedua bulan Agustus kami kedatangan 30 unit pompa air yang masih distribusi, lalu kemarin masih ada di jalan dan belum sampai diborong 30 unit lagi sehingga totalnya 60 unit," jelasnya.
Ia menjelaskan pembagian pompa air dilakukan kepada kelompok tani dengan kriteria terdapat sawah tadah hujan dan potensi air yang cukup. "Air ini ada potensi bisa dipompa, sehingga kalau ada air tapi jauh dari sawah tidak bisa," katanya.
Ia menjelaskan pompa air juga digunakan untuk mengintervensi sawah tadah hujan seluas 3.475 hektare.
"Untuk realisasi hingga saat ini dengan bantuan pompa itu ada sekitar 335 hektare yang merupakan realisasi tambahan areal baru. Dengan dukungan pompanisasi ini, dari tiga ribuan hektare itu harapan masih September dalam musim tanam dua, semoga tambahan pompa yang baru kemarin kami lakukan evaluasi dengan tim dari kementerian semoga ada tambahan dari 335 hektare tadi," katanya.
Baca juga: Pemkab Manggarai Timur salurkan pompa air bantu petani tadah hujan
Baca juga: Pemkab Manggarai Timur salurkan pompa air bantu petani tadah hujan
Upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi padi, lanjut dia, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan beras petani masyarakat serta berkontribusi bagi peningkatan produksi pangan secara nasional.
Baca juga: Bantuan pompa air Kementan cegah dampak buruk El Nino
"Pemerintah sudah canangkan dua atau tiga tahun lagi Indonesia sudah swasembada pangan, ekspor beras, membalikkan keadaan dari impor ke ekspor. Manggarai Timur harus punya komitmen untuk mencapai target produksi secara nasional," katanya.