Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG ditutup menguat 0,43 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.760,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 951,62.
"Dengan kolaborasi ini, kami yakin Indonesia dapat mencapai target energi terbarukan dengan tetap memastikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau. Mari bersama-sama kita bergotong royong untuk mendukung kemajuan listrik dari energi bersih di Indonesia," katanya.
Tercatat, laju inflasi secara tahunan di AS melambat selama lima bulan berturut-turut menjadi 2,5 persen year on year (yoy) pada Agustus 2024, atau terendah sejak Februari 2021, dari 2,9 persen pada Juli, dan di bawah perkiraan sebesar 2,6 persen, sedangkan secara bulanan tidak berubah di 0,2 persen month to month (mtm).
Di sisi lain, inflasi inti naik dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) menjadi 0,3 (mtm), sehingga memberikan implikasi terhadap kebijakan The Fed yang akan datang dan pasar berspekulasi bahwa The Fed akan memilih pemotongan suku bunga yang lebih kecil sebesar 0,25 persen pada pertemuan pekan depan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 7,67 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 1,62 persen dan 1,27 persen.
Sedangkan, tiga sektor menurun yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 0,41 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun sebesar 0,31 persen dan 0,23 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMLE, KMDS, SRTG, BIMA dan NICE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ITMA, DNET, OPMS, PTIS dan PSAB.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.291.138 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 44,37 miliar lembar saham senilai Rp14,19 triliun. Sebanyak 309 saham naik 249 saham menurun, dan 238 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 1.213,50 poin atau 3,41 persen ke 36,833,30, indeks Hang Seng menguat 131,67 poin atau 0,77 persen ke 17.240,39, indeks Shanghai melemah 4,67 poin atau 0,17 persen ke 2.717,12, dan indeks Strait Times menguat 24,22 poin atau 0,69 persen ke 3.555,39.
Baca juga: IHSG ditutup menguat mengikuti mayoritas bursa saham kawasan Asia
Baca juga: IHSG bergerak menguat di tengah pemangkasan bunga Fed
Baca juga: IHSG diprediksi variatif di tengah sentimen global
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan suku bunga Fed
IHSG ditutup menguat 0,43 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.760,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 951,62.
"Dengan kolaborasi ini, kami yakin Indonesia dapat mencapai target energi terbarukan dengan tetap memastikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau. Mari bersama-sama kita bergotong royong untuk mendukung kemajuan listrik dari energi bersih di Indonesia," katanya.
Tercatat, laju inflasi secara tahunan di AS melambat selama lima bulan berturut-turut menjadi 2,5 persen year on year (yoy) pada Agustus 2024, atau terendah sejak Februari 2021, dari 2,9 persen pada Juli, dan di bawah perkiraan sebesar 2,6 persen, sedangkan secara bulanan tidak berubah di 0,2 persen month to month (mtm).
Di sisi lain, inflasi inti naik dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) menjadi 0,3 (mtm), sehingga memberikan implikasi terhadap kebijakan The Fed yang akan datang dan pasar berspekulasi bahwa The Fed akan memilih pemotongan suku bunga yang lebih kecil sebesar 0,25 persen pada pertemuan pekan depan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 7,67 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 1,62 persen dan 1,27 persen.
Sedangkan, tiga sektor menurun yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 0,41 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun sebesar 0,31 persen dan 0,23 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMLE, KMDS, SRTG, BIMA dan NICE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ITMA, DNET, OPMS, PTIS dan PSAB.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.291.138 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 44,37 miliar lembar saham senilai Rp14,19 triliun. Sebanyak 309 saham naik 249 saham menurun, dan 238 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 1.213,50 poin atau 3,41 persen ke 36,833,30, indeks Hang Seng menguat 131,67 poin atau 0,77 persen ke 17.240,39, indeks Shanghai melemah 4,67 poin atau 0,17 persen ke 2.717,12, dan indeks Strait Times menguat 24,22 poin atau 0,69 persen ke 3.555,39.
Baca juga: IHSG ditutup menguat mengikuti mayoritas bursa saham kawasan Asia
Baca juga: IHSG bergerak menguat di tengah pemangkasan bunga Fed
Baca juga: IHSG diprediksi variatif di tengah sentimen global
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat seiring optimisme pemangkasan suku bunga Fed