Jakarta (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 58,64 poin atau 0,76 persen ke posisi 7.761,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,13 poin atau 0,44 persen ke posisi 951,83.
“Pasar bursa regional Asia di zona menguat di saat pelaku pasar menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan rilis pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, (10/9).
Data tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dan petunjuk besaran pemangkasan yang dilakukan oleh The Fed.
Selain itu, pasar dipengaruhi oleh ekspektasi The Fed yang membuka ruang memangkas suku bunga acuannya, seiring dengan CME FedWatch probabilitas 71 persen The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September sebesar 25 basis poin.
Pasar tampaknya juga mengantisipasi pemangkasan suku bunga 25 basis poin dalam rapat European Central Bank (ECB) pada Kamis lusa, dan akan mencermati kemungkinan pemangkasan lebih lanjut tahun ini dari Presiden ECB Christine Lagarde.
Selain itu, pasar juga menantikan debat calon presiden AS Donald Trump dan Kamala Haris menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 5 November 2024, tentunya visi dan misi capres dalam membawa AS kedepan akan menjadi perhatian pasar.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia mengungkapkan retail sales atau Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Juli 2024 tercatat 212,4 atau tumbuh 4,5 persen year on year (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut memberikan indikasi bahwa daya beli konsumen tetap terjaga.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,21 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,61 persen dan 1 persen.
Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor industri turun paling dalam minus 1,25 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PSAB, MTWI, PYFA, WIRG dan BABP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMIL, KICI, VOKS, PART dan PICO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.165.043 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,84 miliar lembar saham senilai Rp10,82 triliun. Sebanyak 306 saham naik 276 saham menurun, dan 215 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 56,60 poin atau 0,16 persen ke 36.159,19, indeks Hang Seng menguat 37,12 poin atau 0,22 persen ke posisi 17.234,08 indeks Shanghai menguat 7,69 poin atau 0,28 persen ke 2.744,18, dan indeks Strait Times menguat 19,87 poin atau 0,57 persen ke 3.516,40.
Baca juga: IHSG bergerak menguat di tengah pemangkasan bunga Fed
Baca juga: IHSG bergerak turun ikuti bursa kawasan Asia dan global
IHSG ditutup menguat 58,64 poin atau 0,76 persen ke posisi 7.761,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,13 poin atau 0,44 persen ke posisi 951,83.
“Pasar bursa regional Asia di zona menguat di saat pelaku pasar menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan rilis pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, (10/9).
Data tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dan petunjuk besaran pemangkasan yang dilakukan oleh The Fed.
Selain itu, pasar dipengaruhi oleh ekspektasi The Fed yang membuka ruang memangkas suku bunga acuannya, seiring dengan CME FedWatch probabilitas 71 persen The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September sebesar 25 basis poin.
Pasar tampaknya juga mengantisipasi pemangkasan suku bunga 25 basis poin dalam rapat European Central Bank (ECB) pada Kamis lusa, dan akan mencermati kemungkinan pemangkasan lebih lanjut tahun ini dari Presiden ECB Christine Lagarde.
Selain itu, pasar juga menantikan debat calon presiden AS Donald Trump dan Kamala Haris menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 5 November 2024, tentunya visi dan misi capres dalam membawa AS kedepan akan menjadi perhatian pasar.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia mengungkapkan retail sales atau Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Juli 2024 tercatat 212,4 atau tumbuh 4,5 persen year on year (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut memberikan indikasi bahwa daya beli konsumen tetap terjaga.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,21 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,61 persen dan 1 persen.
Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor industri turun paling dalam minus 1,25 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PSAB, MTWI, PYFA, WIRG dan BABP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMIL, KICI, VOKS, PART dan PICO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.165.043 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,84 miliar lembar saham senilai Rp10,82 triliun. Sebanyak 306 saham naik 276 saham menurun, dan 215 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 56,60 poin atau 0,16 persen ke 36.159,19, indeks Hang Seng menguat 37,12 poin atau 0,22 persen ke posisi 17.234,08 indeks Shanghai menguat 7,69 poin atau 0,28 persen ke 2.744,18, dan indeks Strait Times menguat 19,87 poin atau 0,57 persen ke 3.516,40.
Baca juga: IHSG bergerak menguat di tengah pemangkasan bunga Fed
Baca juga: IHSG bergerak turun ikuti bursa kawasan Asia dan global
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat ikuti mayoritas bursa kawasan Asia