Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Andriko Noto Susanto menyatakan sektor pariwisata di NTT harus aman, nyaman dan ramah sehingga bisa menarik minat wisatawan yang berkunjung ke NTT.
"NTT punya potensi luar biasa, dimana terdapat 1.637 destinasi wisata yang terdiri dari 339 wisata bahari dan 314 wisata minat khusus, sehingga diperlukan pembangunan Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Bertaraf Internasional di NTT," katanya di Kupang, Kamis, (26/9).
Hal ini disampaikannya saat menjadi pemateri pada kegiatan Webinar "Bandara Internasional Labuan Bajo : Pintu masuk Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT yang digelar oleh BPOLBF secara daring.
Dia menyampaikan materi tersebut dalam rangka mendukung status Bandara Komodo sebagai Bandara Internasional serta gerbang pertama menuju destinasi super prioritas Labuan Bajo dan sebagai upaya meningkatkan kesan dan pengalaman bagi para wisatawan.
Menurut dia, pembangunan Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Bertaraf Internasional akan mendorong pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Timur Indonesia.
Ia menambahkan bahwa pengembangan tourism hub dengan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat melalui kerja sama multi pihak yang didukung pengembangan paket perjalanan dan penambahan rute penerbangan domestik dan internasional
Pariwisata yang aman, nyaman dan ramah dapat diwujudkan melalui aksesibilitas penerbangan, transportasi, keterbukaan jaringan dengan bandara lain dan kesiapan akses pintu pertama ke NTT.
Selain itu peningkatan fasilitas publik, tempat ibadah hingga fasilitas ramah difabel, serta kenyamanan bagi para wisatawan.
"Terakhir adalah visualisasi keindahan wisata di NTT melalui promosi ikon-ikon lokal, pameran budaya hingga produk NTT yang dibranding dengan taraf internasional, ini penting karena memberikan ruang bagi masyarakat," tambah dia.
Andriko juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang telah mendukung Provinsi NTT meningkatkan perekonomian dari sisi pariwisata.
Baca juga: BPOLBF sebut statistik handal bantu evaluasi kebijakan pariwisata
"Terdapat banyak peluang bukan hanya di Labuan Bajo tetapi juga Kabupaten/Kota lain. Secara geografis sangat didukung oleh koneksivitas dari darat, udara dan laut. Lalu yang perlu kita lihat adalah aksesbilitas, fasilitas, pelayanan, visualisasi sebagai main state produk kreatif yang kita miliki," ujar dia.
Baca juga: Bandara Komodo layani penerbangan internasional perdana
Ia berharap agar pariwisata di NTT dapat menjadi lokomotif pembangunan di provinsi yang dikenal memiliki Komodo tersebut.
"NTT punya potensi luar biasa, dimana terdapat 1.637 destinasi wisata yang terdiri dari 339 wisata bahari dan 314 wisata minat khusus, sehingga diperlukan pembangunan Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Bertaraf Internasional di NTT," katanya di Kupang, Kamis, (26/9).
Hal ini disampaikannya saat menjadi pemateri pada kegiatan Webinar "Bandara Internasional Labuan Bajo : Pintu masuk Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT yang digelar oleh BPOLBF secara daring.
Dia menyampaikan materi tersebut dalam rangka mendukung status Bandara Komodo sebagai Bandara Internasional serta gerbang pertama menuju destinasi super prioritas Labuan Bajo dan sebagai upaya meningkatkan kesan dan pengalaman bagi para wisatawan.
Menurut dia, pembangunan Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusantara Bertaraf Internasional akan mendorong pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Timur Indonesia.
Ia menambahkan bahwa pengembangan tourism hub dengan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat melalui kerja sama multi pihak yang didukung pengembangan paket perjalanan dan penambahan rute penerbangan domestik dan internasional
Pariwisata yang aman, nyaman dan ramah dapat diwujudkan melalui aksesibilitas penerbangan, transportasi, keterbukaan jaringan dengan bandara lain dan kesiapan akses pintu pertama ke NTT.
Selain itu peningkatan fasilitas publik, tempat ibadah hingga fasilitas ramah difabel, serta kenyamanan bagi para wisatawan.
"Terakhir adalah visualisasi keindahan wisata di NTT melalui promosi ikon-ikon lokal, pameran budaya hingga produk NTT yang dibranding dengan taraf internasional, ini penting karena memberikan ruang bagi masyarakat," tambah dia.
Andriko juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang telah mendukung Provinsi NTT meningkatkan perekonomian dari sisi pariwisata.
Baca juga: BPOLBF sebut statistik handal bantu evaluasi kebijakan pariwisata
"Terdapat banyak peluang bukan hanya di Labuan Bajo tetapi juga Kabupaten/Kota lain. Secara geografis sangat didukung oleh koneksivitas dari darat, udara dan laut. Lalu yang perlu kita lihat adalah aksesbilitas, fasilitas, pelayanan, visualisasi sebagai main state produk kreatif yang kita miliki," ujar dia.
Baca juga: Bandara Komodo layani penerbangan internasional perdana
Ia berharap agar pariwisata di NTT dapat menjadi lokomotif pembangunan di provinsi yang dikenal memiliki Komodo tersebut.