Kupang (ANTARA) - PT Waskita Karya melaporkan bahwa saat ini keterisian air genangan di bendungan Temef yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT mencapai sekitar 22 persen dari total daya tampung 44,9 juta meter kubik (m³).
"Saat ini sedang dalam tahap pengisian genangan air dan progresnya sudah sekitar 22 persen," kata Project Manager bendungan Temef PT Waskita Karya Yudho Agasi di Kupang, Jumat, (27/9).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan bendungan Temef di Kabupaten TTS yang saat ini proses pembangunan bendungan sudah mencapai 100 persen.
Bendungan tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang pada 1 Oktober 2024 mendatang akan melakukan kunjungan kerjanya ke sejumlah wilayah di NTT.
Salah satu daerah yang direncanakan untuk di kunjungi adalah pulau Timor untuk meninjau pembangunan sejumlah infrastruktur mulai dari air, serta pembangunan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Yudho mengatakan bahwa saat ini pengisian genangan air masih terus dilakukan agar bisa menampung air sesuai dengan daya tampung dari bendungan itu.
"Saat ini yang sedang dikerjakan hanyalah persiapan peresmian bendungan berupa pekerjaan penghijauan, penataan taman, dan penyelesaian lainnya," ujar dia.
Bendungan Temef merupakan satu dari tujuh bendungan yang menjadi program pemerintah untuk menjaga ketersediaan air di NTT saat musim kemarau yang berkepanjangan.
Baca juga: Artikel - Dukungan irigasi bagi keberlanjutan pertanian di Kabupaten Kupang
Selain itu juga bendungan Temef merupakan satu-satunya bendungan terbesar di provinsi berbasis kepulauan itu,karena panjangnya mencapai 550 meter dengan tinggi 55 meter.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pembangunan Bendungan Mbay langkah strategi capai kedaulatan pangan
Bendungan itu menempati lahan seluas 45 hektare untuk mampu menampung air hingga 44,9 juta meter kubik air.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Waskita Karya sebut keterisian air di bendungan Temef baru 22 persen
"Saat ini sedang dalam tahap pengisian genangan air dan progresnya sudah sekitar 22 persen," kata Project Manager bendungan Temef PT Waskita Karya Yudho Agasi di Kupang, Jumat, (27/9).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan bendungan Temef di Kabupaten TTS yang saat ini proses pembangunan bendungan sudah mencapai 100 persen.
Bendungan tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang pada 1 Oktober 2024 mendatang akan melakukan kunjungan kerjanya ke sejumlah wilayah di NTT.
Salah satu daerah yang direncanakan untuk di kunjungi adalah pulau Timor untuk meninjau pembangunan sejumlah infrastruktur mulai dari air, serta pembangunan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Yudho mengatakan bahwa saat ini pengisian genangan air masih terus dilakukan agar bisa menampung air sesuai dengan daya tampung dari bendungan itu.
"Saat ini yang sedang dikerjakan hanyalah persiapan peresmian bendungan berupa pekerjaan penghijauan, penataan taman, dan penyelesaian lainnya," ujar dia.
Bendungan Temef merupakan satu dari tujuh bendungan yang menjadi program pemerintah untuk menjaga ketersediaan air di NTT saat musim kemarau yang berkepanjangan.
Baca juga: Artikel - Dukungan irigasi bagi keberlanjutan pertanian di Kabupaten Kupang
Selain itu juga bendungan Temef merupakan satu-satunya bendungan terbesar di provinsi berbasis kepulauan itu,karena panjangnya mencapai 550 meter dengan tinggi 55 meter.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pembangunan Bendungan Mbay langkah strategi capai kedaulatan pangan
Bendungan itu menempati lahan seluas 45 hektare untuk mampu menampung air hingga 44,9 juta meter kubik air.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Waskita Karya sebut keterisian air di bendungan Temef baru 22 persen