So'e, TTS (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menilai kunci utama kemakmuran di Nusa Tenggara Timur adalah air, karena itu pemerintah terus membangun bendungan di provinsi itu selama 10 tahun terakhir.
“Air sangat penting sangat vital karena dengan air kita bisa menanam padi, karena dengan air bisa menanam singkong, dan jagung serta lainnya,” katanya di Bendungan Temef, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu, (2/10).
Dia mengatakan hal ini saat berkunjung ke bendungan Temef untuk melakukan peresmian setelah sejak 2017 bendungan tersebut dibangun.
Jokowi mengatakan bahwa tanpa air masyarakat jangan membayangkan bahwa provinsi NTT akan makmur dan sejahtera.
“Oleh karena itu pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun empat bendungan di NTT,” ujar dia.
Empat bendungan tersebut yakni bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Belu, Bendungan Napunggete di Kabupaten Sikka dan bendungan Temef.
Saat ini juga sedang ada dua bendungan lain yang tengah dibangun oleh pemerintah di NTT yakni bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dan Bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa dengan semakin banyaknya bendungan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian milik petani.
“Diharapkan dengan adanya air di bendungan-bendungan itu para petani bisa meningkatkan produktivitas pertaniannya, sehingga misalnya setahun hanya satu kali panen, maka kini bisa dua kali panen atau tiga kali,” tambah dia.
Karena itu air itu penting bagi masyarakat NTT, air itu sangat vital bagi masyarakat NTT, karena itu bendungan memang paling banyak dibangun oleh pemerintah di NTT dibandingkan provinsi lain.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bendungan Temef
Baca juga: Jokowi resmikan 27 ruas jalan IJD di NTT
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi nilai air jadi kunci kemakmuran di NTT.
Jokowi nilai air jadi kunci kemakmuran di NTT
...Air sangat penting sangat vital karena dengan air kita bisa menanam padi, karena dengan air bisa menanam singkong, dan jagung serta lainnya, katanya di Bendungan Temef, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu, (2/10)