Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Provinsi Tenggara Timur akan menggelar sejumlah event seni budaya dan pariwisata tingkat nasional dalam tahun 2017 yang menyebar di beberapa daerah seperti Pulau Timor, Flores, dan Sumba.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu, saat dihubungi Antara di Kupang, Minggu, menjelaskan pelaksanaan event di Pulau Timor berupa festival seni budaya NTT di Kota Kupang dan juga agenda tahunan "Tour de Timor" berupa kegiatan tour sepeda sepanjang Pulau Timor.
Di Pulau Sumba, katanya, juga akan digelar parade kuda sandelwood yang dipaduhkan dengan festival tenun ikat, yang ditargetkan akan dilaksanakan pada September 2017.
"Dalam parade kuda sandelwood ini para pengunjung, wisatawan domestik maupun asing disiapkan untuk ikut berkuda melintasi daerah antarakabupaten di Sumba," katanya.
Marius mengatakan, event di Pulau Sumba yang terkenal dengan atraksi budaya berkuda atau pasola itu merupakan event baru sehingga dia berharap agar pemerintah daerah bisa mempersiapkan diri seperti mengadakan expo lokal menjelang pelaksanannya.
Sementara di Pulau Flores, lanjut dia, pemerintah juga tetap menggelar event tahunan balap sepeda "Tour de Flores" pada Mei 2017.
Marius menambahkan, pihaknya juga sudah merencanakan adanya festival layang-layang internasional yang akan diadakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat sebagai salah satu lokasi wisata unggulan nasional yang ada di provinsi kepulauan itu.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Pemda Manggarai Barat dan mereka sangat menyambut baik sehingga waktunya tinggal sisesuaikan dengan kesiapan daerah," katanya.
Dia mengatakan, sejumlah event nasional yang akan digelar di berbagai daerah provinsi selaksa pulau itu bertujuan untung mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah setempat.
Dia menyebutkan, pada tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan ke NTT mencapai lebih dari 100.000 orang atau naik mencapai 20 persen dari yang ditargetkan sebelumnya oleh pemerintah sebesar 10 persen.
Menurutnya, angka kunjungan tersebut masih terbatas terutama untuk wisatawan asing karena selama ini pangsa pasar kunjungan wisatawan ke NTT lebih didominasi oleh wisatawan domestik.
"Target kunjungan wisatawan asing perlu terus didongkrak apalagi target secara nasional untuk kunjungan wisatawan asing mencapai 15 juta orang dalam tahun 2017," katanya.
Untuk itu, katanya, perhelatan berbagai event nasional yang sudah ditargetkan tersebut merupakan salah satu prioritas kerja pemerintah guna meningkatkan arus kunjungan wisatawan.
Menurut Marius, semakin banyak kunjungan wisatawan maka dampak dari kemajuan pariwisata semakin dirasakan manfaatnya dan bisa menggerakan perekonomian masyarakat dan pemerintah di daerah wisata.
"Semakin banyak orang yang berkunjung ke suatu daerah wisata maka uang yang dibelanjakan juga semakin banyak pula, sehingga geliat perekonomian masyarakat pun ikut bertumbuh," demikian Marius Ardu Jelamu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu, saat dihubungi Antara di Kupang, Minggu, menjelaskan pelaksanaan event di Pulau Timor berupa festival seni budaya NTT di Kota Kupang dan juga agenda tahunan "Tour de Timor" berupa kegiatan tour sepeda sepanjang Pulau Timor.
Di Pulau Sumba, katanya, juga akan digelar parade kuda sandelwood yang dipaduhkan dengan festival tenun ikat, yang ditargetkan akan dilaksanakan pada September 2017.
"Dalam parade kuda sandelwood ini para pengunjung, wisatawan domestik maupun asing disiapkan untuk ikut berkuda melintasi daerah antarakabupaten di Sumba," katanya.
Marius mengatakan, event di Pulau Sumba yang terkenal dengan atraksi budaya berkuda atau pasola itu merupakan event baru sehingga dia berharap agar pemerintah daerah bisa mempersiapkan diri seperti mengadakan expo lokal menjelang pelaksanannya.
Sementara di Pulau Flores, lanjut dia, pemerintah juga tetap menggelar event tahunan balap sepeda "Tour de Flores" pada Mei 2017.
Marius menambahkan, pihaknya juga sudah merencanakan adanya festival layang-layang internasional yang akan diadakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat sebagai salah satu lokasi wisata unggulan nasional yang ada di provinsi kepulauan itu.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Pemda Manggarai Barat dan mereka sangat menyambut baik sehingga waktunya tinggal sisesuaikan dengan kesiapan daerah," katanya.
Dia mengatakan, sejumlah event nasional yang akan digelar di berbagai daerah provinsi selaksa pulau itu bertujuan untung mendongkrak kunjungan wisatawan ke daerah setempat.
Dia menyebutkan, pada tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan ke NTT mencapai lebih dari 100.000 orang atau naik mencapai 20 persen dari yang ditargetkan sebelumnya oleh pemerintah sebesar 10 persen.
Menurutnya, angka kunjungan tersebut masih terbatas terutama untuk wisatawan asing karena selama ini pangsa pasar kunjungan wisatawan ke NTT lebih didominasi oleh wisatawan domestik.
"Target kunjungan wisatawan asing perlu terus didongkrak apalagi target secara nasional untuk kunjungan wisatawan asing mencapai 15 juta orang dalam tahun 2017," katanya.
Untuk itu, katanya, perhelatan berbagai event nasional yang sudah ditargetkan tersebut merupakan salah satu prioritas kerja pemerintah guna meningkatkan arus kunjungan wisatawan.
Menurut Marius, semakin banyak kunjungan wisatawan maka dampak dari kemajuan pariwisata semakin dirasakan manfaatnya dan bisa menggerakan perekonomian masyarakat dan pemerintah di daerah wisata.
"Semakin banyak orang yang berkunjung ke suatu daerah wisata maka uang yang dibelanjakan juga semakin banyak pula, sehingga geliat perekonomian masyarakat pun ikut bertumbuh," demikian Marius Ardu Jelamu.