Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan dan operator kapal laut untuk mewaspadai potensi gelombang setinggi 2-3 meter yang berpeluang terjadi pada sejumlah wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari ke depan.
Wilayah laut yang berpotensi terjadi gelombang hingga 2-3 meter adalah Selat Sumba bagian Barat, Samudera Hindia Selatan Sumba, hingga Sabu Raijua.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga dalam keterangan yang diterima Kupang, Rabu (16/10).
Baca juga: BMKG : Waspadai gelombang tinggi di perairan Labuan Bajo NTT
Baca juga: BMKG ingatkan waspada gelombang 2,5 meter di perairan NTT
Selain itu gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter juga berpotensi terjadi pada beberapa wilayah perairan laut NTT.
Wilayah laut yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter yakni Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selatan Alor - Pantar, perairan Selatan Kupang - Rote Ndao, Selat Ombai dan Samudera Hindia Selatan Kupang, hingga Rote Ndao.
Menurut dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Sedangkan di wilayah laut Indonesia bagian selatan, kata dia, umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.
Yandri Tungga mengatakan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan Selatan Banten.
Wilayah laut yang berpotensi terjadi gelombang hingga 2-3 meter adalah Selat Sumba bagian Barat, Samudera Hindia Selatan Sumba, hingga Sabu Raijua.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga dalam keterangan yang diterima Kupang, Rabu (16/10).
Baca juga: BMKG : Waspadai gelombang tinggi di perairan Labuan Bajo NTT
Baca juga: BMKG ingatkan waspada gelombang 2,5 meter di perairan NTT
Selain itu gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter juga berpotensi terjadi pada beberapa wilayah perairan laut NTT.
Wilayah laut yang berpotensi terjadi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter yakni Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selatan Alor - Pantar, perairan Selatan Kupang - Rote Ndao, Selat Ombai dan Samudera Hindia Selatan Kupang, hingga Rote Ndao.
Menurut dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Sedangkan di wilayah laut Indonesia bagian selatan, kata dia, umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.
Yandri Tungga mengatakan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan Selatan Banten.