Kupang, NTT (ANTARA) - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Sandominggo, Kelurahan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyelamatkan seekor penyu hijau yang tersangkut di pancingan nelayan dan melepasliarkan kembali ke lautan.
“Penyu hijau ditemukan karena tersangkut di pancingan nelayan lalu dilaporkan ke kami untuk diidentifikasi sebelum dilepasliarkan,” kata Ketua Pokmaswas Sandominggo Monika Bataona dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.
Penyu tersebut tersangkut kail nelayan Lorensius Dominikus Diaz asal Kelurahan Pohon Bao. Dia menemukannya saat sedang memancing di laut Pelabuhan TPI Amagarapati Larantuka.
Setelah melakukan koordinasi terkait temuan ini kepada Lurah Kelurahan Larantuka dan Pokmaswas Sandominggo, penyu tersebut dibawa ke Kelurahan Larantuka untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Monika menyebutkan berdasarkan hasil identifikasi penyu ini adalah jenis Penyu Hijau (Chelonia mydas). Penyu berjenis jantan, dengan panjang karapas 45 cm, lebar 34 cm, dan panjang kepala 15 cm. Kondisi penyu dalam keadaan sehat dan tidak ditemukan luka ataupun tiram.
Ia sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat untuk terlibat menyelamatkan penyu sebagai megafauna laut yang dilindungi.
“Semakin banyak masyarakat yang terlibat melindungi satwa Laut menunjukkan harapan yang positif terhadap pelestarian ekosistem laut Larantuka,” katanya.
Setelah diidentifikasi, dilanjutkan dengan pelepasliaran penyu bersama Lurah Larantuka, Pokmaswas Sandominggo, nelayan, dan warga setempat.
Pada kesempatan itu, Lurah Larantuka Petrus Ignasius Diaz menyampaikan bahwa penyu merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi.
Ia mengatakan keberadaan penyu mulai terancam punah sehingga kesadaran dan edukasi akan keberlanjutan spesies ini perlu diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Terima kasih kepada masyarakat terkhusus para nelayan yang mulai sadar dan ikut melindungi spesies ini. Terima kasih pula kepada komunitas-komunitas lokal terkhusus Pokmaswas Sandominggo yang terus bergiat melestarikan biota laut,” katanya.
Pihaknya berharap bahwa penyu tersebut bisa kembali selamat dan semoga perairan laut Larantuka semakin lestari.