Kupang (ANTARA) - Bandara El Tari Kupang menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) skala penuh dengan melibatkan 30 lembaga yang ada di Kota Kupang guna meningkatkan kesiapsiagaan jika terjadi keadaan darurat di wilayah bandara tersebut.

General Manager Bandara El Tari Kupang Aidil Philip Julian kepada wartawan usai memantau latihan PKD tersebut di Kupang, Kamis, (24/10) mengatakan bahwa ada tiga latihan yang dilakukan.

“Ada tiga latihan atau simulasi yang kita lakukan yakni simulasi kecelakaan pesawat terbang atau aircraft accident exercise, simulasi gabungan ancaman keamanan penerbangan atau security exercise, dan simulasi kebakaran gedung atau fire building exercise,” katanya.

Kegiatan pelatihan PKD tersebut bagian dari upaya untuk melatih diri dalam respons tangap dan respons komunikasi dan koordinasi karena bandara pada dasarnya tidak bisa melaksanakan simulasi itu secara sendiri.

Dia menjelaskan bahwa dalam latihan PKD, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antarunit dan instansi komunitas bandara diuji.

Selain untuk menguji kesiapan dan kesigapan personel, latihan PKD juga ditujukan untuk menguji dokumen dan SOP, yakni Airport Emergency Plan (AEP), Airport Security Programme (ASP), serta Airport Disaster Management Plan (ADMP), ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa Aircraft accident exercise menguji kesiapan personel, fasilitas, standar operating procedure atau SOP, maupun koordinasi antarpihak terkait baik internal maupun eksternal.

Sementara untuk security exercise and domestic fire exercise menyimulasikan dua jenis latihan gabungan, yaitu penyanderaan, ancaman bom, dan gempa bumi di gedung terminal bandara tepatnya di area kedatangan domestik.
  Petugas membawa penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat dalam latihan PKD di Bandara El Tari Kupang, Kamis sore. ANTARA/Kornelis Kaha

Simulasi ini turut melibatkan instansi keamanan eksternal dalam bantuan pengamanan bandara ketika terjadi situasi darurat keamanan.

Kepala Dinas Operasi Lanud El Tari Kupang Kolonel Pas Sulistyo Utomo mengatakan bahwa terkait keamanan Bandara Lanud El Tari mempunyai personel yang memang sudah siap jika terjadi ancaman.

“15 menit awal istilahnya itu adalah golden track, waktu maksimal untuk penanganan keamanan di bandara. Dan satuan yang ada adalah satuan yang sudah siap, sehingga seperti pelatihan tadi, semuanya sudah siap,” ujar dia.

Baca juga: AP I 47.624 catat pemudik melintas melalui bandara El Tari

Dalam pelaksanaan antisipasi keamanan dalam kondisi antiteror, jumlah personel yang disiapkan disesuaikan dengan jumlah musuh yang ada di lapangan.

Baca juga: Pemudik di Bandara El Tari Kupang diprediksi 2.698 orang pada H-1 Idul Fitri

Baca juga: Bandara Wunopito di Lembata ditutup akibat dampak erupsi Lewotobi

Pada dasarnya, ujar dia, TNI AU sendiri selalu siap dan siaga dalam menjaga keamanan di wilayah bandara El Tari Kupang.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024