Kupang (ANTARA) - PT Angkasa Pura Indonesia Bandar Udara El Tari Kupang melaporkan bahwa tiga maskapai membatalkan penerbangannya dari Kupang ke sejumlah Bandara di NTT akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Hari ini ada maskapai yang batal terbang, ada tiga rute,” kata PGS. Legal, Compliance & Stakeholder Relation Department Head I Gusti Ngurah Yudi Saputra kepada ANTARA di Kupang, Jumat, (7/11).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan dampak erupsi gunung Lewotobi laki-laki bagi penerbangan di NTT yang saat ini masih terus terjadi.

Yudi mengatakan bahwa sejumlah maskapai penerbangan yang membatalkan penerbangan itu antara lain Susi Air, Wings Air dan terakhir maskapai penerbangan Nam Air.

Ia merincikan untuk pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI266 seharusnya terbang pada pukul 07.30 WITA dengan tujuan Rote dan nomor penerbangan SI250 jadwal penerbangan 09.15 WITA tujuan Sabu, namun terpaksa dibatalkan.

Kemudian untuk pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW1831 dengan jadwal penerbangan jam 07.00 WITA tujuan Ende dan nomor penerbangan IW1957 jadwal jam 11.25 WITA tujuan Ende.

Terakhir adalah pesawat Nam Air dengan nomor penerbangan IN631 dengan jadwal penerbangan 10:45 WITA tujuan Tambolaka. Kabupaten Sumba Barat.

Dampak dari tidak adanya penerbangan yang menuju ke sejumlah rute tersebut juga berdampak pada penerbangan kedatangan ke bandara El Tari Kupang.

Baca juga: Artikel - Bayang-bayang kiamat Romo Martin kala erupsi Lewotobi

Baca juga: Erupsi setinggi 2.500 meter terjadi di puncak Lewotobi

Lewotobi Laki-laki hingga siang ini masih terus erupsi. Terakhir pada pukul 14.35 WITA erupsi dengan ketinggian 8.000 meter di. puncak gunung tersebut.

“Jarak luncur awan panas tidak teramati. Tinggi kolom abu mencapai 8000 meter di atas puncak,” kata Petugas Pengamat Gunung Lewotobi Laki-laki Boby Lamanepa, Jumat.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga maskapai di Kupang batalkan penerbangan akibat erupsi

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024