Flores Timur (ANTARA) - Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Flores Timur Herman Yopi Latol mengatakan pihaknya tengah melakukan pemetaan data pemilih penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di daerah itu dan Kabupaten Sikka.
"Data sudah kami dapatkan, malam ini kami akan plenokan bersama, baru kami informasikan yang ada di kamp pengungsi berapa dan pengungsi mandiri berapa," katanya di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (20/11).
Ia menambahkan telah meminta bantuan KPU Kabupaten Sikka untuk melakukan pendataan pemilih yang mengungsikan diri ke sejumlah pos pengungsian dan menjadi pengungsi mandiri di Kabupaten Sikka.
"Sementara olah datanya, sebentar kami pastikan betul bisa selesai dan kami fokus pada pemetaan tps (tempat pemungutan suara) baik di kamp pengungsian dan pengungsi mandiri yang mana ada beberapa kecamatan yang pengungsi banyak," ujarnya.
Lebih lanjut, sebanyak enam tps khusus akan dibangun di pos lapangan pengungsian sesuai surat yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, sehingga para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dapat menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 mendatang.
Pada tps Khusus itu warga Flores Timur dapat menggunakan hak pilihnya menggunakan KTP Elektronik.
"Untuk membangun tps khusus, kami lihat peta pemilihnya yang ada di kamp-kamp pengungsian apakah desa terfokus di satu kamp maka kami akan melakukan pergeseran tps dari desa induk ke kamp pengungsian, kalau memang ada di kamp pengungsian ada terkolaborasi beberapa tps di situ maka kami akan membangun tps khusus sama seperti di Lapas," katanya.
Untuk pemilih yang mengungsi di Kabupaten Sikka, lanjut dia, KPU setempat telah melakukan pendataan pemilih dan jika hingga 27 November 2024 para pemilih memilih bertahan di Kabupaten Sikka maka akan difasilitasi KPU Sikka menjadi daftar pemilih tambahan (dptb).
"Mereka hanya bisa pilih gubernur saja, sedangkan bupati tidak karena mereka ada di luar kabupaten Flores Timur, namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin, kami tidak ingin menghilangkan hak suara para pemilih," katanya.
Ia berharap para penyintas dapat menggunakan hak pilihnya dalam pilkada dengan bantuan dan kolaborasi pemerintah daerah dan pihak terkait.
"Mereka tersebar kebanyakan di kecamatan Talibura dan Waiblama, sedangkan yang lain pengungsi mandiri, hampir merata di seluruh kecamatan bahkan di pelosok," katanya.
Sebelumnya KPU Flores Timur telah menetapkan daftar pemilih tetap (dpt) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota sejumlah 209.711 pemilih, yang menyebar di 250 Desa/Kelurahan dan 19 Kecamatan se-Kabupaten Flores Timur.
Baca juga: Wamendagri bilang pemerintah sudah antisipasi pilkada di Flores Timur
Baca juga: Wamendagri bilang pemerintah sudah antisipasi pilkada di Flores Timur
Sementara itu, berdasarkan data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur hingga Selasa (19/11) pukul 20.00 Wita, terdapat sebanyak 12.673 orang menjadi pengungsi karena terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.