Mbay (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau warga untuk tetap tenang dan jangan panik terkait Gunung Anak Ranaka yang dilaporkan naik level dari Level I (normal) ke Level II (waspada) sejak Selasa, 3 Desember 2024 lalu.
Bupati Manggarai Herybertus G L Nabit dalam keterangan yang diterima di Mbay, Ibu Kota Kabupaten Nagekeo, Kamis, (5/12).meminta warga agar jangan mudah percaya pada hoaks dan memastikan sumber informasi resmi dari sumber terpercaya terkait peningkatan aktivitas Gunung Anak Ranaka.
"Informasi perkembangan aktivitas vulkanis Gunung Anak Ranaka dapat diakses melalui website Badan Geologi https:/lgeologi.esdm.go.id website Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) https://vsi.esdm.go.id atau Aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Play Store atau media sosial PVMBG (Facebook, Twitter dan Instagram PVMBG)," katanya.
Bupati Manggarai menyampaikan hal tersebut menindaklanjuti Surat Badan Geologi-Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 235.Lap/GL.03/BGL/2024, perihal peningkatan tingkat aktivitas Gunung Anak Ranaka dari Level I (normal) menjadi Level 2 (waspada) terhitung mulai tanggal 3 Desember 2024 pukul 08.00 WITA.
Selanjutnya, Bupati Manggarai juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Anak Ranaka maupun pengunjung, wisatawan, dan pendaki agar tidak mendekati, memasuki, dan beraktivitas di dalam radius 1 km dari kawah aktif.
"Masyarakat waspada terhadap semua kemungkinan situasi yang terjadi, terlebih masyarakat yang berada pada radius 3 km dari kawah Gunung Berapi Anak Ranaka," ujarnya.
Ia juga memerintahkan para camat agar meneruskan informasi itu kepada seluruh masyarakat melalui kepala desa atau lurah di wilayah kerja masing-masing.
Ia menambahkan Pemkab Manggarai selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan semua stakeholder kebencanaan seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), TNI, Polri, PMI, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kabupaten Manggarai, Karitas Keuskupan Ruteng, dan unsur lainnya dalam mengantisipasi dan menghadapi risiko bencana.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid A N dalam keterangannya menjelaskan hasil evaluasi aktivitas vulkanik periode 1-2 Desember 2024. Berdasarkan pengamatan visual terlihat jelas Gunung Anak Ranaka hingga tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati.
"Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah Utara, Barat, dan Barat Laut. Suhu udara sekitar 15-28 derajat Celcius," katanya.
Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan instrumental terdapat kegempaan yang terekam pada periode ini antara lain sebanyak 18 kali gempa low frequency/LF, satu kali gempa vulkanik dangkal, 25 kali gempa vulkanik dalam. Terekam gempa yang berkaitan dengan aktivitas tektonik yakni 57 kali gempa tektonik lokal dan 132 kali gempa tektonik jauh.
Hasil evaluasi Badan Geologi berdasarkan pengamatan visual selama periode 1-2 Desember 2024 tidak ada anomali asap dari kawah ataupun kubah utama. Hasil pengamatan lapangan, tampak asap yang bersumber di bawah kubah di sisi barat laut dan barat daya. Aktivitas asap berwarna putih tipis dengan intensitas lemah.
Selanjutnya, kegempaan masih didominasi oleh rekaman yang berkaitan dengan aktivitas tektonik, baik itu berupa gempa tektonik lokal maupun tektonik jauh dan menunjukkan peningkatan signifikan. Gempa low frequency (LF) menunjukkan peningkatan signifikan bila dibandingkan bulan Oktober 2024, katanya.
"Kemunculan gempa LF mengindikasikan adanya resonansi aliran fluida (magma/gas/uap air) yang mengisi rongga, pipa atau rekahan di bawah Gunung Anak Ranaka, sedangkan kemunculan gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam mengindikasikan adanya proses peretakan batuan akibat dari adanya suplai magmatik dangkal dan dalam yang mengubah stress/tekanan pada tubuh Gunung Anak Ranaka," katanya.
Dalam tingkat aktivitas level II, masyarakat di sekitar Gunung Anak Ranaka maupun pengunjung wisatawan atau pendaki agar tidak mendekati, memasuki dan beraktivitas di dalam radius 1 km dari kawah aktif.
“Pemerintah daerah, BPBD di kabupaten senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Anak Ranaka di Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di Bandung, Provinsi Jawa Barat,” cakapnya.
Baca juga: PVMBG naikkan status Gunung Iya di Ende ke Level Siaga
Ia juga mengungkapkan tingkat aktivitas Gunung Anak Ranaka akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.
Baca juga: Warga amankan barang dan ternak dari desa terdampak erupsi Lewotobi
“Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan,” katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Manggarai imbau warga tetap tenang terkait Gunung Anak Ranaka