Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau warga untuk mewaspadai potensi tanah longsor dan banjir sebagai dampak hujan di daerah itu.

"Diimbau menjauh dari risiko tanah longsor dan banjir dengan tidak beraktivitas atau bepergian melintasi daerah potensi longsor dan banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa, (10/12).

Ia menambahkan tanah longsor berpotensi terjadi di wilayah itu karena topografi wilayah yang berbukit serta pemukiman warga yang berada di lereng.

Sebelumnya ia menyebutkan potensi longsor yang paling rentan di Kecamatan Cibal, Cibal Barat, Wae Ri'i, Ruteng, Langke Rembong dan Lelak.

Lebih lanjut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara reguler dibagikan BPBD Manggarai kepada 12 camat di daerah itu untuk diteruskan ke para kepala desa/lurah.

"Banjir belum, tetapi longsor sudah ada laporan yakni pada pemukiman warga dan lahan pertanian khususnya sawah," katanya.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau warga yang memiliki rumah di daerah rawan longsor dan banjir agar segera mengungsi ke keluarga terdekat jika terjadi hujan berkepanjangan.

"Pastikan saluran di sekitar rumah dalam kondisi baik dan tidak tersumbat serta jangan mendekati tiang listrik, kabel, dan gardu listrik saat hujan deras," katanya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai menyatakan wilayah Kabupaten Manggarai telah memasuki musim hujan.

Baca juga: Wings Air batalkan penerbangan ke 4 rute akibat cuaca ekstrem

Berdasarkan prakiraan cuaca tiga harian pada 10-12 Desember 2024 wilayah Manggarai diprakirakan akan mengalami hujan ringan hingga sedang disertai petir pada siang hingga sore hari dan kecepatan angin diprakirakan 2-35 km/jam.

Baca juga: BMKG perpanjang peringatan dini cuaca ekstrem


Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024