Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan pertengahan tahun 2025 seluruh kabupaten dan kota di Provinsi berbasis kepulauan itu memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG).
"Di NTT saat ini baru dua titik, yakni di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang," kata Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto di Kupang, Senin, (13/1).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan target SPPG di NTT guna mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Secara keseluruhan, di Nusa Tenggara Timur terdapat 749 titik SPPG untuk mendukung program tersebut. Namun sampai saat ini baru dua yang terlaksana.
Dia memastikan 20 kabupaten yang lain nantinya akan menyusul untuk pembangunan SPPG lainnya. Sampai saat ini baru dua lokasi karena memang prosesnya dikerjakan secara bertahap.
"Ini kan dikerjakan secara bertahap, sebab tahun anggaran kan baru tanggal 13 Januari 2025," ujar dia.
Selanjutnya ujar dia akan didukung oleh dana dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Oleh karena itu dia menambahkan kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menggerakkan sumber daya yang ada untuk membangun dapur-dapurnya.
Selain itu juga kerja sama itu dengan produsen pangan yakni para petani, karena pihaknya ingin mendesain lebih baik lagi ke depannya.
"Namun paling tidak di tanggal 6 Januari kemarin kita bisa menyaksikan sudah jalan dari hulu sampai hilir dengan pemberian makan pada hari ini," tambah dia.
Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah NTT, NTB, Bali, Maluku dan Maluku Utara Florencio Mario Vieira ditemui di lokasi yang sama mengatakan bahwa pelaksanaan MBG di NTT dilakukan secara bertahap.
Dengan tambahan di Kecamatan Alak Kota Kupang pada Senin (13/1) sudah ada dua titik SPPG yang melayani 6.738 murid, tidak hanya di Kota Kupang tetapi di Kabupaten Kupang. Untuk Kabupaten Kupang jumlah siswa yang dilayani yakni berjumlah 3.240 siswa dan Kota Kupang 3.138 siswa yang dilayani mulai dari Senin hingga Jumat dan berkelanjutan.
"Sesuai dengan skema rencana BGN setiap minggu akan bertambah sejumlah titik yang memulai kegiatan MBG yang tentu saja setelah divalidasi oleh BGN," ujar dia.
Pelaksanaan kegiatan untuk gelombang pertama dilakukan pada Januari dan selanjutnya gelombang kedua di bulan April dan gelombang ketiga pada Juni 2025.
Sesuai dengan skema rencana BGN, setiap minggu akan bertambah sejumlah titik yg memulai kegiatan (setelah divalidasi oleh BGN) untuk gelombang pertama Januari 2025.
"Namun semua gelombang tersebut dapat terlaksana jika SPPG tersebut sudah siap dan melalui validasi yang dilakukan oleh BGN. Jika belum maka belum bisa dilaksanakan kegiatan itu," tambah dia.
Baca juga: Istana bilang Presiden Prabowo tinjau program MBG secara mendadak agar lebih alami
Baca juga: 12 sekolah di NTT mulai terapkan program MBG
NTT targetkan mulai Juni 2025 seluruh kabupaten miliki SPPG untuk MBG
Menu MBG di SDI Osmok Kota Kupang. (ANTARA/Kornelis Kaha)