Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi potensi bencana alam karena hujan yang mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir.

"Masyarakat di daerah rawan longsor juga diimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada agar ketika hujan lebat yang disertai angin kencang segera melakukan evakuasi mandiri menuju tempat yang lebih aman," kata Kepala BPBD Manggarai Barat Isfridus Tobong saat dihubungi di Labuan Bajo, Senin, (20/1).

Ia menambahkan kewaspadaan akan berguna untuk menjaga keselamatan diri dan lingkungan serta meminimalisasi risiko bencana.

BPBD Manggarai Barat telah mengeluarkan imbauan bagi warga di 12 kecamatan di daerah itu guna mengantisipasi dampak hujan di daerah itu.

Kepada warga yang berdomisili di sekitar bantaran sungai atau daerah rawan banjir lainnya, ia meminta agar selalu berhati-hati dan waspada sehingga ketika hujan yang lebat dapat memantau ketinggian air dan dapat melakukan evakuasi mandiri jika diperlukan.

Warga juga diminta untuk melakukan penebangan pohon-pohon secara mandiri di pemukiman, fasilitas umum dan fasilitas publik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pohon tumbang.

"Bapak dan ibu dapat berkoordinasi dengan dinas lingkungan hidup atau BPBD," ujarnya.

Bagi warga yang sedang melakukan aktivitas perjalanan atau yang sedang merencanakan perjalanan menggunakan moda transportasi laut, darat dan udara, ia meminta warga untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dalam musim hujan saat ini.

"Diharapkan selalu berkoordinasi dengan pihak agensi perjalanan maupun dinas terkait seperti dinas perhubungan, KSOP, otoritas bandara dan lainnya," ungkapnya.

Ia juga meminta warga untuk segera melaporkan bencana dampak hujan deras dan angin kencang sehingga dapat segera ditangani oleh BPBD maupun dinas terkait.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi dalam musim hujan tahun 2025.

"Wilayah Manggarai Barat saat ini masih berada dalam periode musim hujan dengan puncaknya diprakirakan akan terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2025," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran.

Ia menjelaskan berdasarkan informasi dari Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta, terpantau adanya dua bibit siklon tropis yang tumbuh di Samudera Hindia dan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kondisi cuaca di Indonesia bagian selatan.

Bibit Siklon Tropis 90S terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, sementara Bibit Siklon Tropis 91S berada di sekitar wilayah Australia Barat.

Baca juga: BMKG imbau warga Mabar waspadai bencana hidrometeorologi

Baca juga: Polres Mabar bersihkan material lumpur di jalan akibat hujan

Interaksi dari kedua sistem tekanan rendah itu, lanjut Maria, mengakibatkan peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sebagian besar wilayah NTT, termasuk Manggarai Barat.


Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025