Kupang (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendirikan dapur umum untuk membantu korban banjir yang ada di dua desa yang terdampak banjir di daerah setempat.

“Kami sudah bangun kemarin dapur umum untuk membantu warga di desa Tanah Merah dan Oebelo yang terkena dampak banjir,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang Saryaskus Paulus Liu dari Kupang, Sabtu pagi.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan upaya cepat pemerintah daerah Kabupaten Kupang dalam membantu para korban bencana banjir di daerah itu.

Banjir di daerah itu disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan yang menyebabkan meluapnya kali Siumate sehingga air sampai ke jalan raya dan sampai ke rumah-rumah warga.   

Paulus menambahkan bahwa dapur umum itu didirikan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Setelah makanannya jadi maka langsung diantar atau distribusi ke rumah warga.

“Kami ingin memberikan respon yang cepat kepada para korban sehingga kemarin kami langsung membangunnya,” ujar dia. 

Dia menambahkan tak ada tenda-tenda pengungsian yang dibangun, namun pembangunan dapur umum dilakukan karena memang melihat kondisi rumah warga yang terendam banjir

Warga ujar dia, tak bisa memasak, karena itu sejak Jumat (31/1) siang pihaknya sudah membagikan makanan hingga makan malam.

“Saat ini puji Tuhan banjir sudah surut namun, kami masih melihat lagi kondisi dan cuaca di hari ini semoga tidak hujan lagi,” tambah dia.

Namun kata dia proses penyaluran makanan terus dilakukan sambil melihat situasi dan kondisi di lapangan serta cuaca yang tidak menentu.

Paulus menjelaskan bahwa dibukanya dapur umum ini bertujuan untuk memberikan bantuan makanan kepada warga yang terdampak banjir, yang rumahnya masih terendam air.

“Ini kami buka dapur umum untuk makan malam bagi warga terdampak. Siang tadi saya sudah koordinasi juga dengan Taman Doa Oebelo untuk antisipasi shelter bagi warga bila kita evakuasi. Namun Puji Tuhan, banjir sudah surut” ungkapnya.

Jumlah makanan yang disiapkan untuk disalurkan mencapai ratusan kotak, disesuaikan dengan jumlah pengungsi yang tersebar pada dua desa di Kecamatan Kupang Tengah itu.

Terkait yang terdampak ujar dia, ada kurang lebih 30 kepala keluarga (KK) dengan total jumlah jiwa sebanyak 140 jiwa, di antaranya 15 orang lanjut usia (Lansia), disabilitas ada lima orang, bayi balita 4 orang, dan bayi di luar KK ada tiga orang.

 

 


Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025