Kupang (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim tiga program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2024 memberikan dampak positif bagi 2.255 siswa dan siswi serta masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ada tiga program TJSL yang sudah dijalankan sepanjang tahun 2024 dan khususnya bidang pendidikan berhasil memberikan dampak positif bagi 2.255 siswa siswi dan masyarakat di NTT," kata General Manager PLN UIW NTT F Eko Sulistyono di Kupang, Kamis (13/2).

Dia menjelaskan bahwa program TJSL PLN NTT khususnya di bidang pendidikan meliputi program bantuan 40 paket digitalisasi pendidikan dan dua paket prasarana sekolah formal/informal untuk SMK Negeri 2 Waingapu Sumba Timur.

Kemudian juga program pendidikan desa berdaya “Kolbano Bebas Stunting” (KBS) melalui edukasi dan peningkatan akses makanan bergizi bagi keluarga di Desa kolbano, serta program sertifikasi kompetensi Energi Baru Terbarukan (EBT) bagi para guru dan siswa-siswi SMK Negeri 2 Soe, Kabupaten Timur Tengah Selatan.

“Semangat PLN untuk menerangi negeri dengan menghadirkan akses listrik yang andal juga diikuti dengan semangat mendukung pendidikan di Nusa Tenggara Timur, sehingga bisa memberikan efek ganda bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Eko menambahkan pendidikan merupakan kunci kemajuan daerah dan bangsa. Melalui program TJSL 2024 di bidang pendidikan, PLN tidak hanya ingin memberikan bantuan materil, tetapi juga menanamkan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

"Kami ingin anak-anak NTT memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpi mereka, memiliki kompetensi yang relevan, dan pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan daerah tercinta ini," tambahnya.

Baca juga: PLN berhasil mengumpulkan 60 kantong darah dalam aksi donor darah
Baca juga: PLN NTT pulihkan jaringan kelistrikan di lokasi bencana

Program digitalisasi sarana pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi modern.

Sementara itu, program KBS difokuskan pada penyuluhan di posyandu tentang gizi seimbang, praktek pola asuh anak dan PHBS, pelatihan pengolahan bahan pangan lokal untuk meningkatkan nutrisi keluarga, pelatihan mengenai cegah stunting kepada kader posyandu, edukasi remaja (SIKAJA), dan sesi edukasi ibu hamil (SIKAMIL).

Dalam program sertifikasi kompetensi belajar juga berfokus pada peningkatan kualitas pengajar dan siswa di sektor pendidikan EBT di NTT.

"PLN berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan di NTT melalui program TJSL yang tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga turut berperan dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Suistainable Development Goals (TPB SDGs)," ujarnya.


Pewarta : KK
Editor : Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Copyright © ANTARA 2025