Kupang (ANTARA) - Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Prof Maxs Sanam menyatakan dukungannya untuk sekolah rakyat (SR) bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, di mana NTT menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan SR.
“Saya secara pribadi mendukung hal tersebut, karena memang tujuannya baik untuk membantu pendidikan anak khususnya yang kurang mampu,” katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Hal ini disampaikannya usai konferensi pers tentang pencapaian Undana Kupang dalam akreditasi FIBAA untuk empat program studi di kampus tersebut.
NTT sendiri menjadi wilayah yang ditunjuk untuk didirikannya sekolah rakyat untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
SR merupakan salah satu program Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran dalam menanggulangi angka kemiskinan dan putus sekolah di Indonesia dipastikan secara bertahap akan dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Empat program studi Undana raih akreditasi FIBAA
Baca juga: OJK tingkatkan literasi keuangan mahasiswa Undana
Maxs menambahkan bahwa dengan adanya sekolah itu tentu akan membantu banyak anak-anak khususnya di wilayah NTT ini.
Namun menurut dia pemerintah perlu juga tetap memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah penggerak yang sudah lama berjalan di Indonesia.
“Bagi saya sekolah rakyat adalah program yang bagus, namun pemerintah juga perlu melihat dan memperhatikan sekolah sekolah existing,” ujar dia.
Hal ini karena banyak orang-orang pintar lahir dari sekolah-sekolah existing. Perhatiannya seperti pada kualitas guru, gaji guru dan hal lainnya yang dapat meningkatkan pendidikan anak didik.
SR sebagai salah satu program dengan sasaran pengentasan kemiskinan dan keterbatasan sosial termasuk disabilitas, untuk tahap pertama program SR dapat dilaksanakan di lokasi Panti Sentra Efata di Kabupaten Kupang.
Pelaksanaannya akan berlangsung selama satu tahun atau hingga tahun ajaran baru pada Juli 2026 mendatang.