Labuan Bajo (ANTARA) - Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditutup sementara pada Minggu karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki maka sesuai Notam C0266/25 NOTAMN Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda ditutup karena terdampak abu vulkanik mulai pukul 02.45 UTC/10.45 WITA sampai 06.20 UTC/14.20 WITA," kata Plt Kepala Bagian Kerjasama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Mokhammad Khusnu melalui siaran pers yang dikeluarkan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Frans Seda Maumere Partahian Panjaitan.

Ia menambahkan, penerbangan yang terdampak akibat penutupan bandara itu adalah NAM Air Rute Kupang-Maumere. "Namun, sampai saat ini masing menunggu perkembangan," katanya.

Berdasarkan data dari KESDM, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/informasi-letusan dan media sosial PVMBG https://linktr.ee/PVMBG telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (2/3) sebanyak enam kali.

Erupsi terakhir terjadi pada pukul 10.48 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau 2.584 meter di atas permukaan laut dengan Status Level III (Siaga).

Lebih lanjut untuk bandara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki akan dilaksanakan paper test secara berkala dan terkait informasi maskapai dan rute penerbangan yang mengalami penundaan, pembatalan akan diinformasikan lebih lanjut.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara akan terus berkoordinasi dengan pihak AirNav, PVMBG, dan pihak terkait dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan," katanya.

Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang melaporkan terjadi tiga kali erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki dalam periode pengamatan Minggu (2/3) mulai pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA.

"Teramati tiga kali letusan dengan tinggi 1.000 meter hingga 1.300 meter dan warna asap kelabu," kata Petugas Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki Yohanes Kolli Sorywutun dalam laporan yang diterima di Labuan Bajo.

Ia menambahkan, letusan Gunung Lewotobi Laki-laki itu memiliki amplitudo antara 4,4 mm hingga 22,2 mm dengan durasi 62 detik hingga 89 detik.

"Gunung jelas hingga kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati," katanya.

Lebih lanjut, dalam periode pengamatan itu terjadi gempa hembusan sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2,9 mm hingga 14,8 mm dan durasi 40 detik hingga 86 detik.

Tercatat juga dua kali gempa harmonik dangkal dengan amplitudo 2,9 mm dan durasi selama 38 detik hingga 82 detik.

Cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dilaporkan cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 22 derajat Celcius hingga 28 derajat Celcius.

Lebih lanjut, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level III (Siaga), oleh karena itu masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral barat daya - timur laut sejauh 6 km.

Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandara Frans Seda Maumere ditutup dampak erupsi Gunung Lewotobi


Pewarta : Gecio Viana
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025