Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyatakan banyak mendapatkan laporan terkait praktik nakal di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setelah ia memberikan kontak pelayanan masyarakat melalui nomor pribadi.
"Saya juga mengakui jujur banyak mendapat hujatan, saya terima sebagai bagian dari perbaikan kita, banyak juga mendapat apresiasi, banyak juga mendapat dukungan dan banyak juga laporan-laporan yang masuk terhadap beberapa praktik-praktik SPBU yang nakal," kata dia saat rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.
Ia menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan menggandeng aparat penegak hukum (APH), sehingga tidak lagi merugikan masyarakat.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan sebagai langkah responsif dalam menangani kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina, pihaknya sudah membentuk Crisis Center yang bertujuan untuk mengintegrasikan informasi dan koordinasi lintas subholding, serta memiliki personel yang siaga memonitor setiap eskalasi potensi risiko bisnis.
Simon juga meminta kesempatan kedua supaya Pertamina dapat bekerja lebih keras dan transparan untuk memperoleh lagi kepercayaan masyarakat.
"Saya juga memberikan semangat memberikan jaminan kepada rakyat Indonesia bahwa di dalam Pertamina pun masih banyak sosok-sosok yang Merah Putih yang tentunya mau berjuang untuk kebaikan dan kemajuan Pertamina," katanya pula.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan permohonan maaf atas keresahan masyarakat karena kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
“Saya, Simon Aloysius Mantiri, sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” ujar Simon dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3).
Simon menyatakan bahwa Pertamina meyakini dan menyadari kejadian tersebut membuat resah masyarakat.
Atas keresahan itu, ia menegaskan komitmen Pertamina untuk memperbaiki tata kelola Pertamina menjadi lebih baik dan menghadirkan bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas yang sesuai dengan ketentuan pemerintah.
“Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri,” kata Simon.
Dalam kesempatan tersebut, Simon juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terhadap 75 sampel BBM Pertamina, dinyatakan bahwasanya kualitas BBM Pertamina sudah sesuai standar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirut Pertamina akui banyak dapat laporan praktik SPBU nakal