Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan program "Gerakan Wisata Bersih” di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna menciptakan destinasi wisata yang memiliki daya saing global.

"Tidak hanya bisa meningkatkan awareness (kesadaran) masyarakat sekitar, tapi juga membuat destinasi itu betul-betul memiliki daya saing tingkat global, tingkat internasional begitu," kata Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati di Labuan Bajo, Sabtu.

Ia menambahkan program Gerakan Wisata Bersih merupakan satu program utama Kemenpar yang diluncurkan di 16 titik yang tersebar di berbagai destinasi prioritas yakni di Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Likupang, Manado, Bali, Banyuwangi dan Jakarta.

"Labuan Bajo ini lokasi ketiga yang kami aktivasi," ujarnya.

Tidak hanya aktivasi program, lanjut dia, program Gerakan Wisata Bersih selanjutnya Kemenpar akan melakukan pendampingan, evaluasi, dan monitoring.

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati di Labuan Bajo saat membersihkan sampah dalam peluncuran program Gerakan Wisata Bersih di Waterfront City Marina Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

"Masa awal ini baru kami lakukan di delapan titik atau kawasan itu, tapi ke depan kami berharap setelah delapan titik ini berhasil maka kami akan pindah ke daerah lainnya, sehingga gerakan ini akan menjadi gerakan yang lebih besar," katanya.

Terkait sampah di perairan laut yang dihasilkan dari aktivitas wisata dan masyarakat, Wamenpar mendorong agar setiap destinasi maupun wilayah kepulauan dapat melakukan pengelolaan sampah yang terpadu.

"Tapi itu butuh upaya yang luar biasa dengan pemerintah daerah tentu saja bagaimana meningkatkan awareness masyarakat tentang mengelola sampah, bagaimana awareness pengelola destinasi mengelola sampahnya," katanya.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyambut baik program Gerakan Wisata Bersih yang dinilai dapat meningkatkan kualitas destinasi sekaligus menjaga keberlanjutan alam.

"Hari ini kita memulai dengan kebudayaan baru bahwa betapa pentingnya yang namanya bersih, tentunya tidak berhenti sampai di hari ini, hari ini adalah pondasinya kita mau menyatakan bahwa Labuan Bajo wisatanya bersih, ayo kita wujudkan Labuan Bajo bersih," katanya.

Ia juga mengajak seluruh unsur pemerintah dan kelompok masyarakat serta pegiat lingkungan agar bekerja secara kolektif guna mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang bersih sehingga memberikan kenyamanan bagi warga dan wisatawan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, lanjut dia, akan melarang penggunaan air minum dalam kemasan plastik di hotel, restoran, kapal wisata, warung dan kantor pemerintahan agar mengurangi sampah di Labuan Bajo.

"Kami sangat harapkan teman-teman KSOP bahwa ke depan kapal yang berwisata ke laut yang pertama dicek adalah membawa air minum yang kemasan gelas atau botol, kalau itu terjadi Kita pastikan mereka tidak boleh berangkat, tujuannya agar lingkungan kita terjaga dengan baik dan kepariwisataan kita berkelanjutan," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata meluncurkan salah satu program utama bertajuk “Gerakan Wisata Bersih” dalam rangka menciptakan kebersihan destinasi, juga memperkokoh semangat dan langkah kolaboratif menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan

“Sebagai satu gerakan kolektif, Gerakan Wisata Bersih merupakan upaya kita bersama dalam meningkatkan daya saing destinasi pariwisata Indonesia yang lebih aman dan sehat bagi wisatawan,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenpar luncurkan program Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025