Kupang (ANTARA) - Sebagian zona musim (ZOM) di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini sudah mulai memasuki awal musim kemarau tahun 2019.
"Ada 11 dari 23 zona musim di NTT, saat ini sudah mulai memasuki awal musim kemarau," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Sabtu (16/3), terkait awal musim kemarau di NTT.
Ke-11 zom itu adalah zom 249, 250, 251 dan 254 yang meliputi wilayah Flores Timur bagian utara (Adonara, Solor dan Lembata), Alor Pantar, Sumba Timur dan Sumba Tengah bagian utara.
Selain itu, zom 247 meliputi wilayah Kabupaten Sikka bagian selatan, dan Kabupaten Flores Timur bagian barat, zon 248 meliputi Sikka bagian utara dan Flores Timur bagian barat laut.
Zon 252 meliputi wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah bagian barat, dan zom 253 meliputi wilayah Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah.
Serta zom 255 meliputi wilayah Sumba Timur bagian selatan, zom 256 untuk wilayah Sabu Raijua dan zom 257 untuk wilayah Kabupaten Rote Ndao, katanya menjelaskan.
Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama selama kurun waktu 30 tahun (1981-2010), awal musim kemarau 2019, diprakirakan di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) maju dari rata-ratanya.
Sementara sifat hujan selama musim kemarau 2019 di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur diprakirakan umumnya Normal.
Sedangkan puncak musim kemarau 2019 di Nusa Tenggara Timur diprakirakan umumnya terjadi pada bulan Agustus 2019, kata Apolinaris menambahkan
Baca juga: NTT masih berpotensi dilanda angin puting beliung
Baca juga: BMKG: Informasi badai adalah hoax
"Ada 11 dari 23 zona musim di NTT, saat ini sudah mulai memasuki awal musim kemarau," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Sabtu (16/3), terkait awal musim kemarau di NTT.
Ke-11 zom itu adalah zom 249, 250, 251 dan 254 yang meliputi wilayah Flores Timur bagian utara (Adonara, Solor dan Lembata), Alor Pantar, Sumba Timur dan Sumba Tengah bagian utara.
Selain itu, zom 247 meliputi wilayah Kabupaten Sikka bagian selatan, dan Kabupaten Flores Timur bagian barat, zon 248 meliputi Sikka bagian utara dan Flores Timur bagian barat laut.
Zon 252 meliputi wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah bagian barat, dan zom 253 meliputi wilayah Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah.
Serta zom 255 meliputi wilayah Sumba Timur bagian selatan, zom 256 untuk wilayah Sabu Raijua dan zom 257 untuk wilayah Kabupaten Rote Ndao, katanya menjelaskan.
Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama selama kurun waktu 30 tahun (1981-2010), awal musim kemarau 2019, diprakirakan di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) maju dari rata-ratanya.
Sementara sifat hujan selama musim kemarau 2019 di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur diprakirakan umumnya Normal.
Sedangkan puncak musim kemarau 2019 di Nusa Tenggara Timur diprakirakan umumnya terjadi pada bulan Agustus 2019, kata Apolinaris menambahkan
Baca juga: NTT masih berpotensi dilanda angin puting beliung
Baca juga: BMKG: Informasi badai adalah hoax