Kupang (ANTARA) - Pengamat Ekonomi dari Universitas Widya Mandira Dr. Thomas Ola Langoday menilai perang antara Iran dan Israel yang hingga saat ini masih berlangsung akan berdampak pada ekonomi Indonesia kedepannya khususnya dalam hal distribusi dan konsumsi.
“Indonesia walau tidak mempunyai hubungan ekonomi secara langsung dengan Israel, tetapi dengan Iran dan mitra kedua negara, seperti AS, Jerman, negara-negara Arab, jelas terganggu,” katanya kepada ANTARA di Kupang, Minggu
Hal ini disampaikan berkaitan dengan analisanya terkait dampak perang Iran dan Israel yang mana kini Amerika Serikat telah terlibat juga terhadap perekonomian Indonesia kedepannya.
Dia menjelaskan bahwa dampaknya, perang yang terjadi diantara kedua negara sudah pasti akan mengganggu juga keamanan produksi.
Dimana Supply chain management terkait produksi barang dan jasa ke kedua negara yang berperang dan mitranya terganggu, salah satunya adalah Indonesia.
Selain itu, juga keamanan distribusi terganggu. Dimana distribusi barang dan jasa, Impor dan ekspor ke kedua negara yang berperang dan mitranya menjadi terganggu.
“Perang ini mengganggu banyak negara yang mempunyai hubungan dagang,” ujar mantan Wakil Bupati Lembata tersebut.
Dari sisi keamanan kebutuhan barang dan jasa juga terganggu seperti di sektor pariwisata, pendidikan, kesehatan dan jasa lainnya terganggu.
Dia juga mengatakan bahwa perang yang terjadi di kedua negara tersebut juga sudah pasti akan berdampak pada tidak berkembangnya sektor ekonomi bagi negara manapun.
“Hanya dua negara yang berperang tetapi dampak negatifnya bagi semua negara mitra. Tidak ada ekonomi yang tumbuh di masa perang. Karena perang hanya menghabiskan semua sumber daya,” tambah dia.
Oleh karena itu, ia mengimbau Pemerintah Indonesia untuk memelihara supply chain management yang selama ini telah berjalan.
Selain itu, perlunya menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
Dia juga mengatakan bahwa walau tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi tidak boleh memihak salah satu pihak.
“Pemerintah Indonesia fokus saja mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran dan memacu daya beli masyarakat,” tambahnya.