Kupang (ANTARA) - Kapal pengakut logistik surat suara untuk kebutuhan Pemilu 2019 di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan baru merapat di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo, ujung barat Pulau Flores.
"Benar, kami baru menerima laporan bahwa kapal pengangkut logistik surat suara untuk Manggarai Barat baru tiba di pelabuahan Pelni Labuan Bajo pada Kamis (21/3) pagi tadi," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT, Thomas Dohu kepada Antara di Kupang, Kamis (21/3).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan penerimaan logistik surat suara untuk Pemilu serentak 2019 di Kabupaten Manggarai Barat, yang dilaporkan belum menerima surat suara, padahal daerah lain di NTT sudah menerima logistik pemilu 2019.
Bahkan sejumlah daerah di provinsi berbasis kepulauan itu sudah selesai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara, dan siap untuk dikirim ke desa-desa.
"Dalam beberapa hari terakhir ini, kami memang cukup terganggu dengan logistik surat suara untuk Manggarai Barat. Beberapa hari lalu, kami menerima laporan bahwa kapal sandar di Reo, Manggarai Timur, sehingga petugas dikerahkan ke Reo," katanya.
Namun, setelah petugas tiba di Pelabuhan Reo, kapal sudah meninggalkan pelabuhan menuju Pelabuhan Pelni Labuan Bajo. Kapal yang mengangkut surat suara ini, baru sandar di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo pada Kamis, (21/3) pagi.
Baca juga: KPU NTT mendata kekurangan logistik pemilu
Thomas Dohu mengatakan, telah meminta KPU Mangggarai Barat untuk melakukan koordinasi dengan kepolisian dan syahbandar, agar kontainer yang berisikan surat suara diprioritaskan untuk diturunkan.
Thomas Dohu yang juga mantan Ketua KPU Manggarai Barat itu berharap, paling ambat petang ini surat suara sudah di masuk ke gudang KPU dan pada Jumad, (22/3) sudah bisa dilakukan penyortiran dan pelipatan.
Tambah petugas
Dia menambahkan, mengingat waktu yang semakin singkat, maka KPU NTT telah memerintahkan KPU Manggarai Barat untuk secepatnya menambah petugas sortir.
"Kami antisipasi dengan menambah personil penyortiran. Jadi biasanya 50 orang, kita minta ditambah menjadi 100 orang, sehingga waktu sortir bisa lebih dipercepat dari sepuluh hari menjadi lima hari," katanya.
Langkah ini diambil, untuk mempercepat proses penyortiran karena kemungkinan logistik yang ada masih kurang, atau ada yang mengalami kerusakan dan membutuhkan pergantian segera, katanya.
Baca juga: 367.678 surat suara untuk NTT rusak
Baca juga: KPU Pusat belum penuhi kekurangan logistik pemilu
"Benar, kami baru menerima laporan bahwa kapal pengangkut logistik surat suara untuk Manggarai Barat baru tiba di pelabuahan Pelni Labuan Bajo pada Kamis (21/3) pagi tadi," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT, Thomas Dohu kepada Antara di Kupang, Kamis (21/3).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan penerimaan logistik surat suara untuk Pemilu serentak 2019 di Kabupaten Manggarai Barat, yang dilaporkan belum menerima surat suara, padahal daerah lain di NTT sudah menerima logistik pemilu 2019.
Bahkan sejumlah daerah di provinsi berbasis kepulauan itu sudah selesai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara, dan siap untuk dikirim ke desa-desa.
"Dalam beberapa hari terakhir ini, kami memang cukup terganggu dengan logistik surat suara untuk Manggarai Barat. Beberapa hari lalu, kami menerima laporan bahwa kapal sandar di Reo, Manggarai Timur, sehingga petugas dikerahkan ke Reo," katanya.
Namun, setelah petugas tiba di Pelabuhan Reo, kapal sudah meninggalkan pelabuhan menuju Pelabuhan Pelni Labuan Bajo. Kapal yang mengangkut surat suara ini, baru sandar di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo pada Kamis, (21/3) pagi.
Baca juga: KPU NTT mendata kekurangan logistik pemilu
Thomas Dohu mengatakan, telah meminta KPU Mangggarai Barat untuk melakukan koordinasi dengan kepolisian dan syahbandar, agar kontainer yang berisikan surat suara diprioritaskan untuk diturunkan.
Thomas Dohu yang juga mantan Ketua KPU Manggarai Barat itu berharap, paling ambat petang ini surat suara sudah di masuk ke gudang KPU dan pada Jumad, (22/3) sudah bisa dilakukan penyortiran dan pelipatan.
Tambah petugas
Dia menambahkan, mengingat waktu yang semakin singkat, maka KPU NTT telah memerintahkan KPU Manggarai Barat untuk secepatnya menambah petugas sortir.
"Kami antisipasi dengan menambah personil penyortiran. Jadi biasanya 50 orang, kita minta ditambah menjadi 100 orang, sehingga waktu sortir bisa lebih dipercepat dari sepuluh hari menjadi lima hari," katanya.
Langkah ini diambil, untuk mempercepat proses penyortiran karena kemungkinan logistik yang ada masih kurang, atau ada yang mengalami kerusakan dan membutuhkan pergantian segera, katanya.
Baca juga: 367.678 surat suara untuk NTT rusak
Baca juga: KPU Pusat belum penuhi kekurangan logistik pemilu