Tangerang (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut peningkatan sektor ekspor perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ekspor kita harus bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekspor kita, terus kita kembangkan," ujar Budi di Tangerang, Banten, Jumat, menanggapi revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang disebut naik menjadi 4,9 persen untuk 2025 dan 2026.

Budi menjelaskan kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Pada periode Januari-Agustus 2025, pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 7,7 persen.

Pertumbuhan ekspor ini sejalan dengan neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak 2020.

"Karena sekarang aja kan pertumbuhannya sudah 7,7 persen ya, Januari-Agustus. Kemudian surplus kita itu dari periode yang sama ya, Januari-Agustus itu naik 53,3 persen, kan dari 19 miliar dolar AS menjadi 29 miliar dolar AS surplusnya," katanya.

Diketahui, IMF menaikkan revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen pada 2025 dan 2026.

Dalam laporan World Economic Outlook October 2025, disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi ini naik dibandingkan dengan Laporan World Economic Outlook July 2025 yang tercatat sebesar 4,8 persen pada 2025 dan 2026.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi ini didasarkan pada anggaran terbaru, dengan melakukan ekstrapolasi menggunakan produk domestik bruto (PDB) nominal yang diproyeksikan, serta penerapan pertimbangan untuk mencerminkan kebijakan pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam jangka menengah.

Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025 dapat mencapai 5,67 persen, seiring menguatnya konsumsi masyarakat dan dampak stimulus pemerintah yang mulai berdampak di akhir tahun.

Ia menilai proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4,8 persen tahun ini tidak sepenuhnya mencerminkan tren pemulihan yang sedang terjadi.

"Nanti kalau stimulus tambahan yang akan diumumkan, nanti itu bisa (tumbuh) 5,67 persen atau lebih sedikit di triwulan IV," kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (14/10).

Menurutnya, arah perekonomian nasional telah bergerak lebih positif, terutama setelah kebijakan penempatan dana negara ke bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai berdampak terhadap konsumsi dan likuiditas.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendag dorong peningkatan ekspor untuk pacu pertumbuhan ekonomi


Pewarta : Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025