Kupang (ANTARA) - Bupati Ngada Paulus Soliwoa meminta PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) di Mataloko sebagai sumber energi listrik guna memenuhi kebutuhan penerangan listrik bagi masyarakat di daratan Pulau Flores.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan PLN agar potensi gas di Mataloko segera dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah itu, karena potensi sumber energi listrik Mataloko mampu memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Kabupaten Ngada," kata Paulus Soliwoa ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (9/4).
Menurut mantan Wakil Bupati Kabupaten Ngada ini potensi listrik panas bumi di Mataloko mencapai 50-60 MW, sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik di daerah setempat dan juga sebagian wilayah di daratan Pulau Flores.
Ia mengatakan, penerangan listrik masih menjadi salah satu persoalan serius di wilayahnya sehingga kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko yang memiliki potensi 50-60 MW menjadi harapan masyarakat untuk mendapat fasilitas penerangan listrik.
"Kami minta potensi listrik tenaga panas bumi di Mataloko segera dimanfaatkan karena potensinya sangat besar sehingga bisa mengatasi persoalan kekurangan listrik yang dihadapi masyarakat Ngada saat ini," katanya menegaskan.
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Ngada membutuhkan penerangan listrik, namun karena pengadaan listrik menjadi kewenangan PLN maka pemerintahannya hanya bisa melakukan koordinasi guna mendorong PLN secepatnya memanfaatkan PLTP Mataloko .
"Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan PLN sehingga kebutuhan listrik masyarakat Ngada bisa terpenuhi dengan kehadiran Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Mataloko," ujar Paulus.
Ia mengatakan, apabila ketersediaan listrik telah memadai maka aktifitas pembangunan ekonomi masyarakat juga akan berkembang cepat.
Baca juga: 98 rumah sekitar PLTP Mataloko gratis listrik
Baca juga: Badan Geologi kaji ulang PLTP Mataloko di Flores
"Kami terus melakukan koordinasi dengan PLN agar potensi gas di Mataloko segera dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah itu, karena potensi sumber energi listrik Mataloko mampu memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Kabupaten Ngada," kata Paulus Soliwoa ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (9/4).
Menurut mantan Wakil Bupati Kabupaten Ngada ini potensi listrik panas bumi di Mataloko mencapai 50-60 MW, sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik di daerah setempat dan juga sebagian wilayah di daratan Pulau Flores.
Ia mengatakan, penerangan listrik masih menjadi salah satu persoalan serius di wilayahnya sehingga kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko yang memiliki potensi 50-60 MW menjadi harapan masyarakat untuk mendapat fasilitas penerangan listrik.
"Kami minta potensi listrik tenaga panas bumi di Mataloko segera dimanfaatkan karena potensinya sangat besar sehingga bisa mengatasi persoalan kekurangan listrik yang dihadapi masyarakat Ngada saat ini," katanya menegaskan.
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Ngada membutuhkan penerangan listrik, namun karena pengadaan listrik menjadi kewenangan PLN maka pemerintahannya hanya bisa melakukan koordinasi guna mendorong PLN secepatnya memanfaatkan PLTP Mataloko .
"Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan PLN sehingga kebutuhan listrik masyarakat Ngada bisa terpenuhi dengan kehadiran Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Mataloko," ujar Paulus.
Ia mengatakan, apabila ketersediaan listrik telah memadai maka aktifitas pembangunan ekonomi masyarakat juga akan berkembang cepat.
Baca juga: 98 rumah sekitar PLTP Mataloko gratis listrik
Baca juga: Badan Geologi kaji ulang PLTP Mataloko di Flores