Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur menyediakan vaksin meningitis untuk calon haji sesuai dengan kuota jamaah tahun 2017

"Jumlah vaksinnya sesuai jumlah kuota calon jamaah haji yang akan berangkat sehingga dipastikan tidak akan disalahgunakan," kata Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang Sri Wahyuningsih di Kupang, Selasa.

Dia mengatakan proses pengadaan vaksin yang diperuntukan bagi jamaah calon haji harus dilakukan melalui mekanisme permintaan kepada Kementerian Kesehata di Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi.

Permintaan usulan yang dilakukan tersebut, juga harus sesuai jumlah kuota jamaah yang akan mendapatkan suntikan vaksin tersebut.

Setelah mendapatkan pasokan vaksin dari Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan provinsi, vaksin lalu didistribusi ke tempat pelayanan imunisasi.

Di Kota Kupang dari 10 pukesmas hanya ada satu yang bisa melayani penyuntikan vaksin meningitis dari 10. "Kami terapkan satu puskesmas yaitu di Puskesmas Bakunase. Ini satu-satunya tempat jamaah mendapatkan layanan vaksin tersebut," katanya.

Pemberian vaksin untuk para calon haji itu biasanya dilakukan 10 hari menjelang keberangkatn ke tanah suci melalui embarkasi, setelah mengawalinya dengan pemeriksaan kesehatan tahap satu.

Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, setiap jamaah hanya diberikan suntikan vaksin meningitis sejumlah 0,5 cc, katanya.

Perlakuan pemberian vaksin meningitis kepada jamaah calon haji ini sangat berbeda dengan para pelancong lain yang akan ke luar negeri. Hal itu karena pemberian vaksin hanya dilakukan di unit Kesehatan Pelabuhan yang ada.

"Jadi tidak lagi di puskesmas, karena jenis vaksin ini tidak tersedia sepanjang tahun di tempat layanan kesehatan masyarakat itu," katanya.

Pemerintah memandang penting memberikan vaksin tersebut kepada seluruh warga termasuk jamaah calon haji yang akan ke luar negeri untuk memberikan kekebalan terhadap serangan penyakit di luar negeri.

Sri Wahyuningsih menjelaskan, meningitis adalah radang pada membran yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen.

Radang tersebut dapat disebabkan oleh infeksi oleh virus, bakteri atau juga mikroorganisme lain dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu.

Meningitis kata Sri, dapat menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang, sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan medis.

Gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala dan leher kaku disertai demam, kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah dan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).

Anak-anak biasanya hanya menunjukkan gejala nonspesifik, seperti lekas marah dan mengantuk. Adanya ruam merah dapat memberikan petunjuk penyebab dari meningitis.

"Contohnya meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus dapat ditun2jukkan oleh adanya ruam merah," katanya.

Pewarta : Yohanes Adrianus
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024