Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur akan segera mendaftarkan Kelimutu sebagai kawasan geopark (taman bumi) nasional ke pemerintah pusat untuk mendapat pengakuan dunia internasional.

"Tahun ini kami daftarkan secara nasional untuk geopark Kelimutu dan Pak Bupati juga sudah mengeluarkan surat keputusan tentang geopark Kelimutu ini," kata Wakil Bupati Ende Djafar Ahmad ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin (15/4).

Ia mengatakan, wilayah geopark Kelimutu itu mencakup 12 kecamatan yang dilengkapi dengan aspek keragaman geologi, hayati, dan budaya.

Menurutnya, pemerintah setempat telah bekerja sama dengan Geopark Ciletuh di Provinsi Jawa Barat untuk pengembangan geopark Kelimutu.

Pihaknya menargetkan, geopark Kelimutu akan terdaftar sebagai bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) di tahun 2021.

"Sehingga nanti NTT memiliki geopark dunia selain yang ada di Jawa Barat, kemudian Bromo di Jawa Timur," katanya dan menambahkan rencana ini merupakan bagian dari cita-cita pemerintahannya bersama Bupati Ende Marsel Petu dalam periode kedua ini.

Baca juga: Ende lanjutkan pembangunan jalan wisata penyangga ke Kelimutu

Ia menambahkan, kawasan Kelimutu yang di dalamnya terdapat Taman Nasional Kelimutu dengan ikon utama danau tiga warna terus dikembangkan untuk menarik minat kunjungan wisatawan.

Djafar menyebut, salah satunya dengan menggelar kegiatan pariwisata berupa pesta sepekan di Danau Kelimutu yang digelar rutin pada bulan Agustus setiap tahun sejak 2014 lalu.

Kegiatan ini, lanjutnya, juga telah diambil alih pihak Kementerian Pariwisata dengan menjadikannya sebagai bagian dari 100 top event pariwisata nasional.

"Sehingga kami optimistis ketika Kelimutu terdaftar sebagai geopark dunia, maka pariwisatanya akan semakin bergairah, banyak orang akan datang berwisata maupun untuk penelitian," demikian Djafar Ahmad.

Baca juga: Pelatihan ekowisata bagi masyarakat di sekitar TN Kelimutu
Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Kelimutu meningkat

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024