Kupang, NTT (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena menyebut, sembilan gerai NTT Mart yang telah dibangun di sejumlah kabupaten/kota berkontribusi nyata dalam memperkuat rantai pasok dan promosi produk UMKM daerah.
“NTT Mart merupakan salah satu implementasi konkret dalam mencapai visi pembangunan NTT melalui penyediaan peluang usaha baru, dan memperkuat rantai pasok produk lokal dari desa ke pasar modern,” kata Melki di Kupang, Jumat.
Ia menjelaskan, NTT Mart merupakan implementasi Dasa Cita 1, yakni Dari Ladang dan Laut ke Pasar: Efisien, Modern, dan Aman.
Hingga Desember 2025, Pemerintah Provinsi NTT telah membangun sembilan gerai NTT Mart dengan rincian empat gerai di Pulau Timor, dua di Pulau Flores, dua di Pulau Sumba, dan satu di Pulau Rote.
Selain itu, empat kabupaten lainnya sedang berproses dalam waktu dekat, dengan target pemerataan di seluruh kabupaten/kota.
“NTT Mart menjadi wadah kita untuk menjual produk-produk hilirisasi yang dikerjakan baik itu di tingkat desa, sekolah, maupun komunitas,” ujarnya.
Melki menambahkan, produk yang dipasarkan di NTT Mart dihasilkan melalui program One Village One Product (OVOP) yang diluncurkan pada 25 Mei 2025.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 190 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah dibina melalui program tersebut, dengan 44 produk unggulan.
“Program OVOP menunjukkan kemajuan nyata melalui pelatihan, pendampingan, dukungan sarana prasarana, desain kemasan, serta fasilitasi perizinan dan sertifikasi produk,” tambahnya.
Menurut dia, dengan dukungan sosialisasi, pemantauan, dan koordinasi lintas daerah, OVOP menjadi langkah strategis dalam mendorong produk unggulan berbasis potensi lokal yang memiliki nilai tambah, daya saing, sera mampu memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.
Ia juga memastikan pemerintah provinsi terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya sinkronisasi dan optimalisasi Dasa Cita 1, sehingga program NTT Mart dan OVOP dapat berkembang sesuai potensi lokal dan berkontribusi nyata terhadap perekonomian daerah.