Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat Stefanus Jemsifori menyatakan, Labuan Bajo ditetapkan sebagai pilot project atau percontohan asuransi pariwisata pada tahun 2026 mendatang guna meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.

"Sebagai langkah awal perwakilan Kementerian Pariwisata dan pihak PT Jasaraharja Putera akan datang ke Labuan Bajo pada awal Januari 2026, dan nantinya sembilan destinasi pariwisata prioritas (DPP) akan belajar dari Labuan Bajo," katanya dihubungi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat.

Ia menyampaikan hal tersebut usai menjadi pemateri dalam focus group discussion (FGD) Pilot Project Asuransi Pariwisata Tahun 2026 di Destinasi Labuan Bajo yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI melalui Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata di Jakarta pada Rabu (17/12) lalu.

Hadir pula dalam kesempatan itu sebagai pemateri Pelaksana Tugas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Dwi Marhen Yono, serta perwakilan Indonesian National Shipowners Association (INSA).

Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat Stefanus Jemsifori (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Sementara itu, tanggapan strategis disampaikan oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Pariwisata, serta PT Jasaraharja Putera, bersama pemangku kepentingan sektor perjalanan wisata.

Stefanus Jemsifori menyatakan, asuransi bagi wisatawan sangat diperlukan karena tingginya angka kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo setiap tahun.

Selain itu, aktivitas wisata di Labuan Bajo juga didominasi wisata alam dan bahari seperti wisata trekking, kapal wisata dan aktivitas selam, yang dinilai memiliki risiko yang cukup tinggi.

"Sehingga perlu asuransi pariwisata sebagai produk perlindungan wisata yang memberikan jaminan finansial serta melindungi wisatawan dan pelaku pariwisata," ujarnya.

Ia menilai, terdapat sejumlah risiko dari aktivitas wisata di Labuan Bajo yang tidak diinginkan seperti kecelakaan laut, cedera fisik, bencana alam, dan cuaca ekstrem, sehingga diperlukan asuransi pariwisata untuk menjamin keselamatan wisatawan, mengurangi beban pengelola wisata hingga meningkatkan kepercayaan publik terhadap kualitas pariwisata di Labuan Bajo.

"Manfaat adanya asuransi pariwisata bagi Pemkab Manggarai Barat dapat meningkatkan standar keselamatan destinasi di Labuan Bajo," katanya.

Pemkab Manggarai Barat, lanjut dia, menawarkan tiga skema penerapan asuransi pariwisata yakni asuransi wisata dapat terintegrasi dengan tiket masuk destinasi wisata, terintegrasi dengan paket wisata yang ditawarkan pengelola wisata hingga kerja sama kolektif dengan perusahaan asuransi.

"Kami baru saja membentuk sekretariat bersama dengan 15 asosiasi wisata di Labuan Bajo untuk berkolaborasi mendukung pariwisata berkelanjutan dan ibarat gayung bersambut adanya proyek percontohan ini saya optimistis dapat dilaksanakan," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, tingkat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo diprediksi akan meningkat pada tahun 2026 karena rute penerbangan langsung pergi-pulang (PP) Singapura-Labuan Bajo kembali dibuka pada 21 Desember 2025.

Saat ini hanya terdapat satu rute penerbangan internasional yang dilayani di Bandara Internasional Komodo, yakni rute Malaysia-Labuan Bajo sejak September 2024 lalu.

"Apalagi sudah ada kabar penerbangan langsung dari Perth, Australia ke Labuan Bajo, sehingga kita harus berkolaborasi membangun sektor pariwisata kita, termasuk mendorong asuransi wisata agar destinasi kita memiliki daya saing di pasar global," katanya.

Sementara itu, Pemkab Manggarai Barat mencatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo sepanjang tahun 2025 mencapai 476.566 orang.

Jumlah kunjungan wisatawan itu mengalami kenaikan dibandingkan dengan total kunjungan wisatawan pada tahun 2024 sebanyak 411.349 orang dan tahun 2023 sebanyak 351.359 wisatawan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Mabar: Labuan Bajo jadi pilot project asuransi pariwisata 2026

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025