Kupang (ANTARA) - PT (Persero) Semen Kupang belum mampu memenuhi kebutuhan semen bagi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur karena permintaan terhadap komoditas tersebut cukup besar.
"Saat ini permintaan pasar (demand) untuk semen, khusus di NTT sendiri sudah mencapai 1,3 juta ton per tahun. Dan, kami belum mampu memproduksi jumlah seperti itu dalam setahun," kata Direktur Utama PT Semen Kupang Matla ILajar kepada wartawan di Kupang, Kamis (9/5).
Lajar mengemukakan hal itu usai bertemu dengan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat untuk melaporkan perkembangan produksi semen yang diproduksi PT Semen Kupang, karena Pemprov NTT merupakan salah satu pemegang saham industri semen satu-satunya di NTT itu.
Ia menjelaskan bahwa saat ini PT Semen Kupang baru mampu memproduksi kurang lebih 250.000 ton semen per tahun padahal permintaan masyarakat di NTT sendiri sudah mencapai 1,3 juta ton per tahun.
"Harapannya, dengan demand yang cukup besar ini, kami bisa menambah kapasitas lagi sehingga kami bisa layani semua, memenuhi kebutuhan pasar di Nusa Tenggara Timur, bahkan untuk di ekspor ke Timor Leste dan Australia," tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan untuk membangun pabrik semen baru di Kota Kupang mengingat pemintaan masyarakat NTT sangat tinggi, meski pihaknya masih eksis dalam berproduksi dan memasarkan produk Semen Kupang di provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: Pembangunan Semen Kupang III perlu pengkajian mendalam
"Kami memiliki dukungan sumber daya alam yang cukup, batu kapur yang melimpah. Sumber daya listrik juga sudah over supply. Semua infrastruktur mendukung. Jadi, harapan membangun pabrik semen baru itu memungkinkan untuk dilakukan," tambahnya.
Sementara itu, staf khusus Gubernur NTT Prof Daniel Kameo mengharapkan pentingnya menjaga kesinambungan produksi pabrik, karena PT Semen Kupang (Persero) telah menjadi simbol pembangunan industri di NTT. "Kita harapkan Semen Kupang bisa menjadi salah-satu industri yang kuat secara bisnis di NTT," katanya.
Ia mengatakan Semen Kupang merupakan satu-satunya industri besar di NTT, sehingga jika dilihat dari sisi bisnis maka sangat prospektif, apalagi sudah menjadi ikon NTT.
"Dari sisi pasar, untuk NTT kita masih memiliki selisih kebutuhan sebesar 1,1 juta ton per tahun. Potensi pasar kita selain di NTT, juga untuk Timor Leste dan Australia sehingga dari sisi bisnis, ini sustainable karena bahan bakunya tersedia secara melimpah dan pasarnya cukup luas," ujarnya.
Baca juga: Pembangunan Semen Kupang Indonesia Terhambat Lahan
Baca juga: Pembangunan Pabrik Semen Kupang Diharapkan Terealisasi
"Saat ini permintaan pasar (demand) untuk semen, khusus di NTT sendiri sudah mencapai 1,3 juta ton per tahun. Dan, kami belum mampu memproduksi jumlah seperti itu dalam setahun," kata Direktur Utama PT Semen Kupang Matla ILajar kepada wartawan di Kupang, Kamis (9/5).
Lajar mengemukakan hal itu usai bertemu dengan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat untuk melaporkan perkembangan produksi semen yang diproduksi PT Semen Kupang, karena Pemprov NTT merupakan salah satu pemegang saham industri semen satu-satunya di NTT itu.
Ia menjelaskan bahwa saat ini PT Semen Kupang baru mampu memproduksi kurang lebih 250.000 ton semen per tahun padahal permintaan masyarakat di NTT sendiri sudah mencapai 1,3 juta ton per tahun.
"Harapannya, dengan demand yang cukup besar ini, kami bisa menambah kapasitas lagi sehingga kami bisa layani semua, memenuhi kebutuhan pasar di Nusa Tenggara Timur, bahkan untuk di ekspor ke Timor Leste dan Australia," tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan untuk membangun pabrik semen baru di Kota Kupang mengingat pemintaan masyarakat NTT sangat tinggi, meski pihaknya masih eksis dalam berproduksi dan memasarkan produk Semen Kupang di provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: Pembangunan Semen Kupang III perlu pengkajian mendalam
"Kami memiliki dukungan sumber daya alam yang cukup, batu kapur yang melimpah. Sumber daya listrik juga sudah over supply. Semua infrastruktur mendukung. Jadi, harapan membangun pabrik semen baru itu memungkinkan untuk dilakukan," tambahnya.
Sementara itu, staf khusus Gubernur NTT Prof Daniel Kameo mengharapkan pentingnya menjaga kesinambungan produksi pabrik, karena PT Semen Kupang (Persero) telah menjadi simbol pembangunan industri di NTT. "Kita harapkan Semen Kupang bisa menjadi salah-satu industri yang kuat secara bisnis di NTT," katanya.
Ia mengatakan Semen Kupang merupakan satu-satunya industri besar di NTT, sehingga jika dilihat dari sisi bisnis maka sangat prospektif, apalagi sudah menjadi ikon NTT.
"Dari sisi pasar, untuk NTT kita masih memiliki selisih kebutuhan sebesar 1,1 juta ton per tahun. Potensi pasar kita selain di NTT, juga untuk Timor Leste dan Australia sehingga dari sisi bisnis, ini sustainable karena bahan bakunya tersedia secara melimpah dan pasarnya cukup luas," ujarnya.
Baca juga: Pembangunan Semen Kupang Indonesia Terhambat Lahan
Baca juga: Pembangunan Pabrik Semen Kupang Diharapkan Terealisasi