Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Kupang Jerry Manafe mengatakan mulai 2020 sebagian alokasi dana desa (ADD) akan dimanfaatkan untuk pembangunan rumah layak huni bagi warga tidak mampu sebagai upaya mempercepat pengentasan kemiskinan yang masih meliliti warga daerah ini.
"Pada Tahun 2020 sebagian alokasi dana desa (ADD) akan digunakan untuk pembangunan rumah layak huni sehingga jumlah warga miskin daerah ini secara perlahan bisa berkurang," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (30/5).
Jerry Manafe mengatakan hal itu berkaitan dengan adanya gagasan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin yang menyebar di berbagai desa di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Jerry Manafe mengatakan, gagasan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang akan menyiapkan rumah layak bagi warga miskin di daerah ini, lewat ADD merupakan hal yang sangat strategis.
Sebab, kata mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang itu, sebagian warga miskin di daerah ini masih menempati rumah-rumah tak layak huni, sehingga kemudian diindikasikan bahwa warga NTT sebagian besarnya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Menurut dia, rumah layak huni yang dibangun dengan ADD diperuntukkan bagi warga yang benar-benar tidak mampu secara ekonomi untuk membangun rumah tempat tinggalnya secara layak.
Baca juga: ADD ratusan juta untuk Desa Kolabe belum dipertangungjawabkan
"Rumah yang dibangun itu diprioritaskan bagi warga miskin yang tidak mampu membangun rumah karena tidak memiliki kemampuan secara ekonomi iuntuk membangun tempat tinggalnya secara layak," ujarnya.
Jerry Manafe menegaskan, dana desa yang dialokasi selama ini diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur desa sehingga desa-desa di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Oecusse, Timor Leste ini telah memiliki fasilitas jalan desa yang memadai.
"Kami akan kaji secara baik berapa kebutuhan rumah layak huni bagi warga miskin setiap desa sehingga rumah yang dibangun tepat sasaran," demikian Jerry Manafe.
Baca juga: Ternyata masih banyak desa yang belum buat laporan penggunaan ADD
Baca juga: Warga miskin di Desa Mata Air berkurang
"Pada Tahun 2020 sebagian alokasi dana desa (ADD) akan digunakan untuk pembangunan rumah layak huni sehingga jumlah warga miskin daerah ini secara perlahan bisa berkurang," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (30/5).
Jerry Manafe mengatakan hal itu berkaitan dengan adanya gagasan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin yang menyebar di berbagai desa di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.
Jerry Manafe mengatakan, gagasan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang akan menyiapkan rumah layak bagi warga miskin di daerah ini, lewat ADD merupakan hal yang sangat strategis.
Sebab, kata mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang itu, sebagian warga miskin di daerah ini masih menempati rumah-rumah tak layak huni, sehingga kemudian diindikasikan bahwa warga NTT sebagian besarnya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Menurut dia, rumah layak huni yang dibangun dengan ADD diperuntukkan bagi warga yang benar-benar tidak mampu secara ekonomi untuk membangun rumah tempat tinggalnya secara layak.
Baca juga: ADD ratusan juta untuk Desa Kolabe belum dipertangungjawabkan
"Rumah yang dibangun itu diprioritaskan bagi warga miskin yang tidak mampu membangun rumah karena tidak memiliki kemampuan secara ekonomi iuntuk membangun tempat tinggalnya secara layak," ujarnya.
Jerry Manafe menegaskan, dana desa yang dialokasi selama ini diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur desa sehingga desa-desa di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Oecusse, Timor Leste ini telah memiliki fasilitas jalan desa yang memadai.
"Kami akan kaji secara baik berapa kebutuhan rumah layak huni bagi warga miskin setiap desa sehingga rumah yang dibangun tepat sasaran," demikian Jerry Manafe.
Baca juga: Ternyata masih banyak desa yang belum buat laporan penggunaan ADD
Baca juga: Warga miskin di Desa Mata Air berkurang