Kupang (AntaraNews NTT) - Warga miskin di Desa Mata Air di wilayah Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai berkurang setelah pemerintah mengintervensi pembangunan desa lewat alokasi dana desa (ADD).
"Jumlah warga miskin di Desa Mata Air yang sebelumnya mencapai 260 kepala keluarga, kini turun menjadi 138 KK atau berkurang sekitar 122 KK," kata Kepala Desa Mata Air Benyamin Kanuk kepada Antara di Kupang, Minggu (18/11).
Ia mengatakan masyarakat Desa Mata Air sangat merasakan manfaat bantuan dana desa tersebut, sehingga banyak warga mulai menata ekonomi rumah tangganya dengan baik.
Desa Mata Air merupakan salah satu desa dari 160 desa di Kabupaten Kupang yang dinilai berhasil dalam pengelolaan dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Benyamin menjelaskan, warga miskin di Desa Mata Air tercatat 260 KK namun melalui interfensi program pemberdayaan ekonomi bantuan dana desa turun tinggal 138 KK.
Menurut Benyamin, pemberdayaan ekonomi melalui bantuan bibit ternak kambing, babi serta benih ikan secara bergulir menjadi solusi dalam mengatasi kemiskinan yang meliliti warga desa itu.
Baca juga: Transfer dana desa sesuai APBDes
Baca juga: ADD Kabupaten Kupang sebesar Rp50 miliar terancam hangus
"Kami mendistribusikan bantuan 12.000 benih ikan air tawar serta mesin pompa air untuk 15 kelompok usaha perikanan air tawar. Kami memberikan bantuan bibit ternak yang jumlahnya terus bertambah memasuki penguliran tahap kedua," katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Mata Air yang berpenduduk 1.138 kk atau 5.813 jiwa itu semakin bertumbuh setelah bantuan dana desa bergulir tahun 2017.
Dikatakannya, kendatipun belum semua warga desa menerima bantuan dana pemberdayaan ekonomi namun program dana desa mampu menurunkan jumlah warga miskin yang selama ini meliliti sebagian warga Desa Mata Air.
Ia mengatakan, upaya penangulangan kemiskinan selain melalui program pemberdayaan ekonomi juga dilakukan pembangunan infrastruktur jalan guna memudahkan akses transportasi bagi petani dalam mendistribusikan hasil pertanian ke pasar.
Kepala Desa Mata Air, Benyamin Kanuk (ANTARA Foto/Benny Jahang)
"Jumlah warga miskin di Desa Mata Air yang sebelumnya mencapai 260 kepala keluarga, kini turun menjadi 138 KK atau berkurang sekitar 122 KK," kata Kepala Desa Mata Air Benyamin Kanuk kepada Antara di Kupang, Minggu (18/11).
Ia mengatakan masyarakat Desa Mata Air sangat merasakan manfaat bantuan dana desa tersebut, sehingga banyak warga mulai menata ekonomi rumah tangganya dengan baik.
Desa Mata Air merupakan salah satu desa dari 160 desa di Kabupaten Kupang yang dinilai berhasil dalam pengelolaan dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Benyamin menjelaskan, warga miskin di Desa Mata Air tercatat 260 KK namun melalui interfensi program pemberdayaan ekonomi bantuan dana desa turun tinggal 138 KK.
Menurut Benyamin, pemberdayaan ekonomi melalui bantuan bibit ternak kambing, babi serta benih ikan secara bergulir menjadi solusi dalam mengatasi kemiskinan yang meliliti warga desa itu.
Baca juga: Transfer dana desa sesuai APBDes
Baca juga: ADD Kabupaten Kupang sebesar Rp50 miliar terancam hangus
"Kami mendistribusikan bantuan 12.000 benih ikan air tawar serta mesin pompa air untuk 15 kelompok usaha perikanan air tawar. Kami memberikan bantuan bibit ternak yang jumlahnya terus bertambah memasuki penguliran tahap kedua," katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Mata Air yang berpenduduk 1.138 kk atau 5.813 jiwa itu semakin bertumbuh setelah bantuan dana desa bergulir tahun 2017.
Dikatakannya, kendatipun belum semua warga desa menerima bantuan dana pemberdayaan ekonomi namun program dana desa mampu menurunkan jumlah warga miskin yang selama ini meliliti sebagian warga Desa Mata Air.
Ia mengatakan, upaya penangulangan kemiskinan selain melalui program pemberdayaan ekonomi juga dilakukan pembangunan infrastruktur jalan guna memudahkan akses transportasi bagi petani dalam mendistribusikan hasil pertanian ke pasar.