Kupang (ANTARA) - PT Rote Karaginan Nusantara (RKN) yang mulai mengekspor rumput laut dalam bentuk chip ke Argentina, akan meningkatkan volume ekspor emas hijau tersebut menjadi delapan kontainer ke salah satu negara di Amerika Latin itu mulai Agustus 2019.
"Beberapa hari lalu hanya satu kontainer saja dengan beratnya mencapai 25 ton. Tetapi mulai Agustus mendatang akan ada delapan ton dengan berat mencapai 200 ton," kata direktur PT RKN Harris Sastra Lino kepada Antara di Kupang, Jumat (31/5) ketika dikonfirmasi mengenai kelanjutan ekspor rumput laut tersebut.
Ia mengatakan bahwa pada ekspor perdana itu memang hanya 25 ton dengan jumlah satu kontainer saja yang dikirim karena memang permintaan dari pihak Argentina seperti itu. "Tetapi untuk ekspor kedua akan ada delapan kontainer dan akan terus berkelanjutan dengan jumlah tersebut," ujar dia.
PT RKN yang pabriknya berada di Desa Tablolong, Kabupaten Kupang itu kini mengaku bahwa kapasitas pengolahan rumput laut di pabriknya perbulan mencapai 250 ton.
Namun, kata dia, kondisi bahan baku untuk memenuhi kebutuhan di dalam daerah saja belum mencukupi, karena memang dalam sebulan diperlukan 800 ton bahan baku rumput laut itu.
Kapasitas perbulan 250 ton per bulan. kalau kondisi bahan baku, dari NTT masih kurang. Namun, pihaknya akan tetap berusaha mencari bahan baku di daerah lain di NTT karena memang saat ini baru tiga daerah saja yang menjadi daerah pemasok, yakni Kabupaten Kupang, Alor dan Rote Ndao.
"Kita akan cari lagi bahan baku di daerah lain di NTT ini, karena potensi rumput laut di NTT memang sangat bagus," kiatanya dan menambahkan pihaknya juga berencana akan mengekspor chip rumput laut ke Jerman, bulan depan.
Baca juga: NTT ekspor langsung rumput laut ke Argentina
Baca juga: Pemerintah NTT siapkan 8.800 orang budidayakan rumput laut
"Beberapa hari lalu hanya satu kontainer saja dengan beratnya mencapai 25 ton. Tetapi mulai Agustus mendatang akan ada delapan ton dengan berat mencapai 200 ton," kata direktur PT RKN Harris Sastra Lino kepada Antara di Kupang, Jumat (31/5) ketika dikonfirmasi mengenai kelanjutan ekspor rumput laut tersebut.
Ia mengatakan bahwa pada ekspor perdana itu memang hanya 25 ton dengan jumlah satu kontainer saja yang dikirim karena memang permintaan dari pihak Argentina seperti itu. "Tetapi untuk ekspor kedua akan ada delapan kontainer dan akan terus berkelanjutan dengan jumlah tersebut," ujar dia.
PT RKN yang pabriknya berada di Desa Tablolong, Kabupaten Kupang itu kini mengaku bahwa kapasitas pengolahan rumput laut di pabriknya perbulan mencapai 250 ton.
Namun, kata dia, kondisi bahan baku untuk memenuhi kebutuhan di dalam daerah saja belum mencukupi, karena memang dalam sebulan diperlukan 800 ton bahan baku rumput laut itu.
Kapasitas perbulan 250 ton per bulan. kalau kondisi bahan baku, dari NTT masih kurang. Namun, pihaknya akan tetap berusaha mencari bahan baku di daerah lain di NTT karena memang saat ini baru tiga daerah saja yang menjadi daerah pemasok, yakni Kabupaten Kupang, Alor dan Rote Ndao.
"Kita akan cari lagi bahan baku di daerah lain di NTT ini, karena potensi rumput laut di NTT memang sangat bagus," kiatanya dan menambahkan pihaknya juga berencana akan mengekspor chip rumput laut ke Jerman, bulan depan.
Baca juga: NTT ekspor langsung rumput laut ke Argentina
Baca juga: Pemerintah NTT siapkan 8.800 orang budidayakan rumput laut