Jakarta (ANTARA) - Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Perum LKBN Antara, Hempi N. Prajudi mengatakan bahwa dukungan dari pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kepada Perum LKBN Antara untuk menjalankan berbagai pola bisnis membuat beberapa negara tertarik untuk mengadopsinya.
Hempi N. Prajudi menjadi pembicara sekaligus panelis dalam sesi Ownership Models of News Agencies bersama dengan CEO dari Kantor Berita Afrika Selatan, Finlandia, Portugal, Cekoslowakia, dan dipandu oleh CEO kantor berita Australia di ajang Kongres Kantor Berita Sedunia ke-6 di Sofia, Bulgaria, Jumat (14/6).
Kongres yang berlangsung pada 13-15 Juni itu mengusung tema The Future of News. Hempi memaparkan mengenai Kantor Berita Antara yang berstatus sebagai BUMN namun masih memiliki kebebasan dalam menjalankan berbagai pola bisnis.
“Kementerian BUMN sangat mendukung inovasi-inovasi baru yang dikembangkan oleh Antara, di antaranya model bisnis yang menjadikan Antara sebagai konsultan dan penyedia layanan terpadu komunikasi media (Integrated Media Communication Services) untuk melayani kebutuhan komunikasi media seluruh BUMN beserta anak perusahaannya, maupun dalam mengembangkan model bisnis berbasis data dan informasi keuangan," kata Hempi.
Selain itu, tambah Hempi dukungan yang sama juga diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika agar Antara selalu mengembangkan diri untuk mencari peluang baru dalam meningkatkan pendapatan dari sumber-sumber non pemberitaan.
Dukungan ini, tambahnya membuat Antara sebagai kantor berita dapat lebih berkembang dengan baik dan mampu memenuhi kebutuhannya di tengah kondisi bisnis media yang tengah mengalami penurunan.
Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis LKBN Antara, Hempi N. Prajudi (kanan) bersama Presiden Bulgaria Rumen Radev saat pembukaan Kongres Kantor Berita Sedunia ke-6 di Sofia, Bulgaria. (ANTARA Foto/Ist).
Pemaparan mengenai model-model bisnis yang dilakukan ini mendapatkan apresiasi dari beberapa kantor berita lain terutama yang memiliki pola kepemilikan yang sama dengan Antara.
Acting CEO dari kantor berita Namibia, Namibia Press Agency (NAMPA), Linus S. Chata, menyampaikan kalau dirinya dan kantor berita negaranya perlu belajar mengenai beberapa peluang bisnis dengan Antara.
Menurutnya pola yang sama dapat diterapkan di perusahaannya.
“Kami memiliki bentuk kepemilikan yang sama dengan Antara, namun Antara lebih maju dalam pengembangan bisnisnya, mungkin kami dapat mempelajari beberapa pola bisnis yang dijalankan Antara dan dapat kami terapkan di kantor berita NAMPA,” kata Linus di sela-sela konferensi.
Diskusi mengenai model bisnis yang dilakukan Antara untuk menjaga keberlangsungan perusahaan juga dilakukan dengan CEO Kantor Berita Malaysia (Bernama), Nurini Kassim.
Saat ini Bernama juga sedang melakukan berbagai pengembangan bisnisnya untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Pola bisnis yang dilakukan Antara juga dianggap menarik untuk dipelajari negara jiran tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan Chairman Pakistan Press International, Owais Aslam Ali, yang mengungkapkan ketertarikannya dengan model bisnis Antara melalui IMCS.
Pemaparan mengenai kedudukan Kantor Berita Antara sebagai BUMN disampaikan oleh Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis, Hempi N. Prajudi, yang menjadi pembicara sekaligus panelis dalam sesi “Ownership Models of News Agencies” bersama dengan CEO dari Kantor Berita Afrika Selatan, Portugal, Australia, dan Profesor Tehri dari The London School of Economics and Political Science yang membuat research mengenai model bisnis kantor berita untuk sustainability (keberlanjutan) di masa depan.
Kongres Kantor Berita Sedunia ke-6, dihadiri oleh 55 negara dan dibuka secara resmi oleh Presiden Bulgaria, Rumen Rudev, tema yang diangkat pada kongres kali ini lebih mengarah kepada bagaimana mencari model bisnis yang tepat untuk sustainability kantor berita di masa depan dan memerangi berita bohong, mengingat perkembangan teknologi, perubahan tingkah laku pembaca, serta keberadaan media sosial yang semakin popular di kalangan masyarakat.
Baca juga: Gubernur NTT: Antara Ikut Membangun Flobamora
Baca juga: Pandangan Presiden Jokowi tentang Indonesia 2024
Hempi N. Prajudi menjadi pembicara sekaligus panelis dalam sesi Ownership Models of News Agencies bersama dengan CEO dari Kantor Berita Afrika Selatan, Finlandia, Portugal, Cekoslowakia, dan dipandu oleh CEO kantor berita Australia di ajang Kongres Kantor Berita Sedunia ke-6 di Sofia, Bulgaria, Jumat (14/6).
Kongres yang berlangsung pada 13-15 Juni itu mengusung tema The Future of News. Hempi memaparkan mengenai Kantor Berita Antara yang berstatus sebagai BUMN namun masih memiliki kebebasan dalam menjalankan berbagai pola bisnis.
“Kementerian BUMN sangat mendukung inovasi-inovasi baru yang dikembangkan oleh Antara, di antaranya model bisnis yang menjadikan Antara sebagai konsultan dan penyedia layanan terpadu komunikasi media (Integrated Media Communication Services) untuk melayani kebutuhan komunikasi media seluruh BUMN beserta anak perusahaannya, maupun dalam mengembangkan model bisnis berbasis data dan informasi keuangan," kata Hempi.
Selain itu, tambah Hempi dukungan yang sama juga diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika agar Antara selalu mengembangkan diri untuk mencari peluang baru dalam meningkatkan pendapatan dari sumber-sumber non pemberitaan.
Dukungan ini, tambahnya membuat Antara sebagai kantor berita dapat lebih berkembang dengan baik dan mampu memenuhi kebutuhannya di tengah kondisi bisnis media yang tengah mengalami penurunan.
Pemaparan mengenai model-model bisnis yang dilakukan ini mendapatkan apresiasi dari beberapa kantor berita lain terutama yang memiliki pola kepemilikan yang sama dengan Antara.
Acting CEO dari kantor berita Namibia, Namibia Press Agency (NAMPA), Linus S. Chata, menyampaikan kalau dirinya dan kantor berita negaranya perlu belajar mengenai beberapa peluang bisnis dengan Antara.
Menurutnya pola yang sama dapat diterapkan di perusahaannya.
“Kami memiliki bentuk kepemilikan yang sama dengan Antara, namun Antara lebih maju dalam pengembangan bisnisnya, mungkin kami dapat mempelajari beberapa pola bisnis yang dijalankan Antara dan dapat kami terapkan di kantor berita NAMPA,” kata Linus di sela-sela konferensi.
Diskusi mengenai model bisnis yang dilakukan Antara untuk menjaga keberlangsungan perusahaan juga dilakukan dengan CEO Kantor Berita Malaysia (Bernama), Nurini Kassim.
Saat ini Bernama juga sedang melakukan berbagai pengembangan bisnisnya untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Pola bisnis yang dilakukan Antara juga dianggap menarik untuk dipelajari negara jiran tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan Chairman Pakistan Press International, Owais Aslam Ali, yang mengungkapkan ketertarikannya dengan model bisnis Antara melalui IMCS.
Pemaparan mengenai kedudukan Kantor Berita Antara sebagai BUMN disampaikan oleh Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis, Hempi N. Prajudi, yang menjadi pembicara sekaligus panelis dalam sesi “Ownership Models of News Agencies” bersama dengan CEO dari Kantor Berita Afrika Selatan, Portugal, Australia, dan Profesor Tehri dari The London School of Economics and Political Science yang membuat research mengenai model bisnis kantor berita untuk sustainability (keberlanjutan) di masa depan.
Kongres Kantor Berita Sedunia ke-6, dihadiri oleh 55 negara dan dibuka secara resmi oleh Presiden Bulgaria, Rumen Rudev, tema yang diangkat pada kongres kali ini lebih mengarah kepada bagaimana mencari model bisnis yang tepat untuk sustainability kantor berita di masa depan dan memerangi berita bohong, mengingat perkembangan teknologi, perubahan tingkah laku pembaca, serta keberadaan media sosial yang semakin popular di kalangan masyarakat.
Baca juga: Gubernur NTT: Antara Ikut Membangun Flobamora
Baca juga: Pandangan Presiden Jokowi tentang Indonesia 2024